Langsung ke konten utama

Dialog Diri


 Dialog Diri


Terkadang kita perlu berdialog dengan diri sendiri, menanyakan banyak hal tentang bagaimana kita selanjutnya. Mari berdamai dengan masa lalu, bukan menyesalinya karena telah hadir tapi mensyukurinya karena setelah hadir kita bisa sampai pada titik ini, dengan sifat yang jauh lebih baik daripada sebelumnya. Kita hanya perlu berdialog dengan diri sendiri di tengah pekatnya malam, melupakan semua omongan-omongan orang yang sebenarnya tidak perlu kita dengarkan. 


Terkadang di saat berusaha menyenangkan orang lain, kita jadi lupa dengan diri sendiri. Tapi bukankah sesama saudara seiman memang harus saling membantu dan mempermudah? Benar, tapi terkadang makna ini sering didefinisikan dengan makna yang salah. Membahagiakan dan menyenangkan orang lain tidak perlu menghilangkan jati diri, kita tidak perlu menjadi badut untuk membuat mereka tertawa, tidak berlebihan tetapi berkesan.


Terkadang kita perlu berdialog dengan diri sendiri tentang rencana-rencana untuk memperbaiki diri yang senantiasa tertunda hanya karena kebahagiaan sesaat, atau bahkan rasa tidak enak karena keterasingan di tengah lingkungan yang sudah lama didiami. Kita perlu berdialog dengan diri sendiri ditemani Allah yang menyaksikan setiap pergerakan kita, merencanakan hal-hal baik tapi tidak menentang ketetapan-Nya.


Jangan terlalu lama menjauh dari jati diri sendiri, jangan terlalu larut dalam ketidakpastian. Sudahlah, kembalilah pada dirimu yang dicintai-Nya. Kembalilah pada dirimu yang senantiasa larut dalam kenikmatan ibadah. Selama diberi kesempatan jangan disia-siakan. Karena sekalinya Allah menutup kesempatan, maka selamanya kesempatan itu tidak akan kembali lagi.



Indah

Mahasiswi STIBA angkatan 2020

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...