KETIKA HATI MULAI HILANG ARAH
(Nur Fadhilah K)
Ada masa di mana langkah terasa ringan tapi jiwa terasa berat.
Ada waktu di mana semua terlihat baik-baik saja, tapi hati terasa kosong.
Kadang hidup berjalan begitu cepat.
Kita sibuk dengan rutinitas, mengejar cita-cita, dan menumpuk rencana yang
seolah tak ada habisnya. Tapi di tengah semua itu, tanpa sadar kita menjauh
dari sumber ketenangan sejati (Allah). Pelan-pelan, tapi pasti, hati mulai
kehilangan arah.
Kita masih sering berdo’a, meminta
agar jalan hidup kita dimudahkan, rezeki
kita dilancarkan, hati dikuatkan. Tapi kalau jujur, kapan terakhir kali
kita benar-benar mendekat kepada Allah tanpa pamrih?, kapan terakhir kita
membuka Al-Qur’an, meresapi ayat-ayat-Nya, atau sekadar berdzikir dengan
tenang tanpa terburu-buru?.
Sungguh, tekadang malu rasanya.
Kita minta banyak, tapi memberi waktu untuk Allah pun terasa berat.
Qur’an masih tertutup rapi di rak,
hafalan semakin kabur, dzikir pagi sering ditunda sampai akhirnya lupa. Lalu,
ketika hati gelisah dan hidup hampa, kita heran:
“Kenapa aku begini ya?”
Padahal jawabannya sederhana: karena kita jauh dari Allah)
Gimana bisa hafalan kuat kalau kalam Allah jarang disentuh?
Gimana hidup mau tenang kalau jarang mengingat Sang pemberi ketenangan itu
sendiri?.
Dan anehnya, saat Allah kasih
cobaan, barulah kita kembali menangis, memohon, bersujud, memanggil nama-Nya dangan lirih. Tapi ketika keadaan
membaik, kita lupa lagi. Seolah Allah hanya tempat pelarian ketika susah. Padahal,
bukankah seharusnya kita mendekat baik di saat lapang maupun sempit?.
Kita lupa bahwa semua yang kita
miliki hari ini ; kemampuan bernafas, bergerak, berfikir, bahkan bertahan, itu
semua murni karunia dari Allah. Tanpa kasih sayang-Nya, kita nggak akan sampai
sejauh ini. Tapi kita sering sibuk manikmati nikmat, dan lupa bersyukur pada
Sang Pemberi Nikmat.
Ingatlah, bahwasanya Allah itu Maha Penyayang, tapi kasih-Nya luas bagi
yang kembali.
Siksa-Nya sangat pedih bagi yang berpaling, tapi kasih-Nya luas bagi yang
kembali.
Jadi jangan tunggu nanti. Ayo, mulai
dari sekarang. Buka mushaf walau satu halaman. Baca dzikir pagi petang walau
sebentar. Ucapkan “Alhamdulillah” dengan sungguh-sungguh setiap kali mata
terbuka di pagi hari.
Karena sejatinya, tujuan kita hidup
di dunia ini bukan untuk sibuk mengejar dunia, tapi untuk beribadah kepada
Allah. Dunia ini sementara, tapi kedekatan dengan Allah akan menuntun kita
sampai ke tempat yang abadi.
Mari kembali,
perlahan tapi pasti.

Masya Allah....dan Allah membawa ku Ketulisan ini🥹
BalasHapusMasya Allah💐
BalasHapusMaa Syaa Allah tulisan yang singkat namun bermakna yang bisa menyadarkan kita dari kelalaian yang tidak disadari
BalasHapusMasya Allah ✨🌷
BalasHapus