Menemukan Kekuatan Dalam Kelemahan
(Rahmatan)
Kali ini benar-benar berat, banyak kejutan dari-Nya yang tak
terduga. Lelah, tapi memaksa untuk terus berjalan. Rapuh, tapi memaksa untuk
bertahan. Sering kali isi hati dan pikiran berjalan tidak seirama.
“Ya Allah kata mereka amanah tidak pernah salah memilih pundak,
Engkau memberi amanah itu karena Engkau percaya padaku. Maka jadikanlah aku
percaya bahwa kasih sayang-Mu menguatkanku,” bisiknya lirih dalam doa.
Awalnya aku mengira semuanya akan baik-baik saja, ternyata aku tak
sekuat itu, Aku tidak selalu terlihat kuat. Setiap kali bertemu dengan hal yang
tidak mengenakkan, kadang ada luka yang merelakan air mata keluar. Aku bukan
orang yang hebat dalam menghadapi setiap masalah, kadang ada rasa ingin
menyerah tiap kali bertemu peristiwa menyakitkan.
“Aku hanya manusia biasa.”
Tiap hari aku selalu berusaha berdamai dengan keadaan, aku terlalu
memaksakan diri untuk menjadi orang yang baik-baik saja. Berpura-pura tertawa
saat hati ingin merintih dipeluk. Apakah aku sungguh kejam pada diriku?
Kali ini benar-benar berat ya Allah. Aku hanya menguatkan diri
karena percaya bahwa semua yang Engkau tetapkan dalam episode hidupku adalah caramu
memperbaiki iman dan kualitas hidup-Ku. Kali ini benar-benar berat ya Allah,
hanya aku yang selalu meyakini diri sendiri bahwa proses hidup yang telah Engkau
pilihkan untukku adalah yang terbaik.
“Hidupku, urusanku, dan hatiku telah kuserahkan kepada-Mu ya Allah
karena hanya Engkau yang lebih tahu apa yang terbaik untukku.”
Jika suatu hari hatiku merintih sedih saat lelah, aku tahu cara
pulang. Dan saat aku ingin menyerah, Engkau kuatkan dengan cahaya-Mu. Untuk doa
yang melangit, aku titipkan semua harapan dan mimpi pada-Mu. Untuk surga yang
diusahakan semoga aku bukan hamba yang berputus asa atas rahmat-Mu. Sungguh
cara terbaik menikmati hidup adalah bersandar kepada-Nya dan berprasangka baik
atas segala takdir-Nya. Ya Allah bukan aku yang kuat, tapi Engkau yang
menguatkanku. Terima kasih telah membawaku pada proses hidup yang penuh hikmah
ini.
“… Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)-nya…’’ (At-Talaq:3).

Komentar
Posting Komentar