Hari ini, aku benar-benar rindu
Rindu pada sebuah kehidupan yang belum lama berlalu
Kehidupan yang tak disetiap tempat ditemu
Yang menciptakan banyak suka dan haru
Membentuk perilaku-perilaku baru
Hingga tak ada yang menjadi benalu
Hari ini, aku benar-benar rindu
Aku rindu saat saling bangun membangunkan dini hari
Turun dari tempat tidur dengan lima anak tangga besi
Mencari sikat dan pasta gigi lalu berjalan keluar menuju
kamar mandi
Di depan pintunya aku
berdiri
Sambil mengamati
saudari-saudariku berjejer rapi menunggu giliran antri
Aku rindu..
Melihat semuanya bergegas menuju karpet abu yang
berbentangan
Keluar dari kamar memenuhi panggilan adzan
Turun dari lantai dua dengan sajadah di genggaman
Pada saat itu akan tampak seseorang menarik gulungan kabel
acak-acakan
Dan akan terlihat bidang ibadah cemas menunggu imamah yang
tak kunjung datang
Aku rindu..
Mendengarkan I’lan dari bidang hafalan
Satu kalimat tanda masuk waktu setoran
Setelahnya, akan tampak majelis tak beraturan
Dan tak ada suara kecuali lantunan ayat al-Qur’an
Lupa, diingatkan
Tidur, dibangunkan
Semua harus setoran tanpa alasan
Aku rindu..
Pada suasana kerja bakti setiap kali matahari terbit
Semua bergerak gesit
Rebutan sapu yang sudah tak berkulit
Menyapu bergilir walau hanya sedikit
Ada juga yang mengisi botol superpel
Sisanya mengepel
Membuang sampah
Pokoknya semua bekerja hingga lelah tidak terasa
Aku rindu..
Rindu menyaksikan saudari-saudariku berjalan menuju gedung
biru
Bersemangat mendatangi ilmu
Melewati puluhan anak tangga untuk sampai ke lantai yang
dituju
Lalu menumpuk buku diatas bangku
Mengatur kursi di balik hijab yang terpaku
Serta menunggu ketukan pintu dari sang guru
Aku rindu pada rutinitas
Menghabiskan setengah hari dalam kelas
Menelaah kitab-kitab penuh antusias
Menulis talkhis dan menghafal hadis yang baru saja dibahas
Aku rindu,
Dengan suara imamah ketika shalat berjama’ah
Rindu panggilan tarbiyah di rumah murabbiyah
Rindu undangan tahsinul qiro’ah di qo’ah
Rindu tukaran hadiah dalam gurfah
Dan dengan ajakan rihlah
Hari ini, aku benar-benar rindu..
Pada sosok yang tak pernah bosan memberi nasihat
Pada teman yang menjadi panutan dalam taat
Pada sahabat yang pandai mencipta ukhuwah dengan erat
Pada mereka yang mengisi tazkiyatunnafs setiap Jum’at
Pada dia yang menjadi pengingat agar tetap sehat
Dan pada semua yang ketika lupa, membantuku untuk ingat
Sungguh aku benar-benar rindu..
Penguatan iman tatkala takut
Peringatan makan agar maag tak akut
Mengikuti pembelajaran sampai larut
Di atas lantai perpustakaan bagian sudut
Aku benar-benar rindu..
Pada seluruh kegiatan qism lughah
Rindu melihat lauhah yang penuh pembagian halaqah
Rindu jam wajib belajar assa’ah adzzahabiyyah
Dan rindu mendengar I’lannya dari meja hirosah
Sekali lagi aku rindu..
Kepada para pengurus-pengurus kampus
Yang bekerja ikhlas nan tulus
Memberi solusi pada setiap kasus
Dalam musyawarah panjangnya sampai titik lemah fokus
Semoga Allah membalas mereka dengan penghuni surga sebagai
status
Pulihlah, kuingin semua rindu dibalas temu
Semalam, kulihat bangunan kotak itu
Berbisik rayu kepadaku
Bahwa "aku juga rindu"
"Semoga pandemi cepat berlalu
Lalu kita bertemu"
Mahasiswi STIBA Makassar (angkatan 2017)

masyaAllah
BalasHapusMaasyaa Allah...
BalasHapusMasya Allah mewakili semua yg sedang berselimut rasa rindu akan Asrama, sukses for jurnalistik STIBA Makassar
BalasHapusmaa syaa Allah ❤
BalasHapusMasyaAllah :) Aamiin Allahumma Aammiin
BalasHapus🌷🌷🌷
BalasHapusMaa Syaa Allah..
BalasHapusBaarakallau fiikum
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMasyaAllah....harapan Sya Yg ingin masuk Stiba Makassar Tak tersampaikan,,,bgtu indah kehidupan beralas kebersamaan...Ya Rabbi pulihkan bumi ini,,agar kebersamaan Yang di rindukan Para ukhtyku tak hanya Sebatas harapan tetapi bisa berupa kenyataan...
BalasHapusMaa syaa Allaah
BalasHapusSemoga rindu ini ada titik temu
maasyaAllah,
BalasHapusBaaraakallahu fiikunna jamian
MaasyaAllah
BalasHapusماشاءالله
BalasHapusرائعة
بارك الله فيك
ما شاء الله
BalasHapusMaasyaAllah
BalasHapusBaru mulai terasa setelah beberapa pekan lagi pergi. Dan pastinya puisi ini akan benar2 bermakna ketika kejadian itu datang'(
BalasHapusMaa syaa Allah
BalasHapus