Sibuk Sekarang, Rindu Kemudian
(Wahana Sakhwa)
Kadang aku bertanya pada diri sendiri: “Kenapa ya, hidup di asrama
rasanya capek banget?” Subuh dibangunkan untuk salat, dilanjut tahfidz
yaumiyah, lalu kuliah. Belum lagi kegiatan kampus, tugas, musyawarah,
piket harian, sampai terkadang... menangis
diam-diam di ranjang sambil berpikir, “Hidup ini kenapa sibuk banget yah?”
Namun, di tengah semua itu, aku tetap menjalani semuanya. Karena aku tahu, semua ini akan selesai.
Karena aku percaya, di balik kesibukan ini, ada proses yang sedang membentuk
aku. Dan meskipun berat aku tidak sendiri.
Hawa nafsu kadang mengajak istirahat sampai kebablasan, entah
mengajak tidur saat ada kegiatan yang seharusnya dihadiri, atau menunda-nunda
tugas yang ada. Terkadang aku kalah. Tapi, ada juga hari-hari di mana aku
menang melawannya. Dan kemenangan dari melawan hawa nafsu itu rasanya sangat
tenang. Istiqamah memang tidak pernah mudah, tapi setiap kali kita berhasil
menahan diri dari satu godaan kecil, hati rasanya menjadi sedikit lebih kuat.
Asrama bukanlah tempat yang sempurna. Kadang, terjadi konflik kecil
dari kamar yang berantakan, antrean kamar mandi yang lama, atau suara berisik
saat di jam istirahat. Tapi justru dari tempat inilah aku belajar sabar,
belajar mengalah, belajar mengurus diri sendiri, dan yang paling penting yaitu
belajar hidup bersama orang lain.
Sekarang mungkin rasanya sangat padat, sampai ingin berteriak, “Aku
butuh istirahat!!” Tapi nanti, saat semua ini tinggal kenangan, bisa jadi kita
akan tersenyum sendiri karena merindukan hal-hal yang dulunya kita keluhkan.
Dan pada akhirnya, semua yang kita keluhkan sekarang ini hanya akan menjadi
bagian kecil dari kehidupan kita saat kita selesai dari tempat ini.
Sibuk sekarang, iya. Tapi percayalah, semua ini akan menjadi
sesuatu yang indah untuk dikenang. Dan semoga juga jadi sesuatu yang bernilai
pahala disisi Allah.
Kalau kamu lagi capek, tidak apa-apa. Aku juga. Tapi yuk, kita
bertahan sebisanya. Tidak perlu buru-buru jadi kuat. Cukup terus melangkah,
meski pelan.
Karena nanti, semua ini akan jadi kenangan. Dan kita akan bangga
karena pernah melewatinya dengan sabar,
dengan doa, dan dengan hati yang terus berjuang.

Komentar
Posting Komentar