Langsung ke konten utama

Salam Kenal, Orang Hebat!


Dia orang hebat
Yang terjaga ketika semua orang mengecap lelap
Memeluk dingin saat orang-orang bergelung meracik angan
Memenjarakan kantuk dan bergegas ke pintu langit untuk mengetuk
Dia orang hebat
Melisankan firman Allah hingga teresap rapi direlung sanubari
Merawatnya dengan baik agar tak berencana pergi
Menerapkan ajarannya untuk sentiasa terpatri di hati
Mendakwahinya agar jiwa yang tersesat dapat kembali ke jalan lurus ini
Dia orang hebat
Yang datang dari pelosok kampung membawa serta amanah orang tua yang di junjung
Menuntut ilmu dari mula hingga penghujung
Dan tak pongah dengan ilmu yang menggunung
Dia orang hebat
Yang sedang berbekal untuk perjalanan berjarak
Menjaga setitik cahaya di tengah belantara pekat
Menawannya agar tak sekedar hinggap
Namun dapat menemani hingga akhir hayat
Dia orang hebat
Berfaedah untuk sekitar
Tak lain ia dikenal cetar
Dibalik semua banyak jatuh bangun setelah dicecar
Oleh peluru sebelah mata yang terpapar
Dia orang hebat
Bukan ia yang selalu kuat
Bukan pula ia yang tak pernah tersesat
Tapi ia yang tetap semangat
Ketika di hujani kata-kata yang menyengat
Ku harap kau tetap berdiri tegap hingga ke tenggat

Didedikasikan untuk para pejuang Ilmu Syar’i
Percayalah, Kamu hebat!


Naarifah_
Mahasiswi STIBA Makassar (angkatan 2018)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...
  Penjara Bagi Orang-orang Beriman (Andi Meranti) Apakah kalian pernah mendengar istilah ‘Dunia adalah Penjara Bagi Orang-Orang Beriman’? Pada awalnya aku menganggap bahwa itu hanyalah istilah yang dibuat oleh mereka-mereka yang taat beragama. Namun setelah merasakannya sendiri, barulah aku menyadari bahwa istilah itu memang benar adanya. Islam dikenal dengan banyaknya aturan, perintah-perintah yang harus dilaksanakan, serta larangan-larangan yang wajib ditinggalkan. Aku yakin sejak kecil kita semua pasti sudah pernah diajarkan dasar-dasar agama—entah itu dari orang tua, guru-guru di sekolah, atau para ustaz dan ustazah di tempat mengaji. “Kita harus rajin salat supaya masuk surga.” “Kalau tidak pakai jilbab berdosa loh… nanti masuk Neraka.” Kalimat-kalimat tersebut pasti sudah tidak asing di telinga kita. Kalimat yang menjadi ‘senjata’ andalan para orang tua, dan ajaibnya ampuh membuat kita patuh pada perintah mereka kala itu. Namun seiring bertambahnya usia dan berk...