Menjadikannya Pelita di Setiap Langkah
(Alya To’oly)
Dalam kehidupan yang dipenuhi hiruk-pikuk dunia, Al-Qur’an hadir
bukan sekadar sebagai bacaan suci yang dilantunkan di waktu-waktu tertentu,
tapi sebagai cahaya yang membimbing hati, akal, dan perbuatan. Ia adalah surat
cinta dari Allah kepada hamba-Nya—penuh petunjuk, rahmat, dan ketenangan bagi
siapa saja yang mau mendekat. Al-Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tapi untuk
direnungi, dijadikan teman harian, dan dicintai dengan seluruh hati.
Rasulullahﷺ telah menunjukkan kepada kita bahwa Al-Qur’an bukan sekadar teks
yang dihafal, melainkan kehidupan yang dijalani. Akhlak beliau adalah
perwujudan dari isi Al-Qur’an itu sendiri. Maka hidup yang terikat dengan
Al-Qur’an adalah hidup yang sarat makna: di setiap langkah, ada tuntunan; di
setiap keresahan, ada penenang; dan dalam setiap pilihan, ada cahaya yang
menunjukkan mana jalan yang Allah ridai.
Memang tidak selalu mudah untuk menjaga hubungan yang konsisten
dengan Al-Qur’an. Kadang ada rasa malas, jenuh, atau tak paham. Tapi justru
dari perjuangan itu lahir keindahan iman yang sesungguhnya. Setiap ayat yang
dibaca dengan niat mencari ridha Allah akan menjadi saksi di akhirat. Bahkan
usaha kecil seperti mengulang hafalan di tengah kantuk, atau membuka mushaf
meski hanya satu halaman, akan dicatat sebagai amal besar oleh Allah yang Maha
Menghargai.
Hidup bersama Al-Qur’an adalah hidup yang diberkahi. Di dalamnya
ada kekuatan yang tak terlihat, ketenangan yang tak bisa dijelaskan, dan cahaya
yang tak pernah padam. Mari jadikan Al-Qur’an sebagai nafas hidup kita—bukan
hanya di bulan Ramadhan, tapi sepanjang tahun. Sebab siapa pun yang menjadikan
Al-Qur’an sebagai temannya di dunia, Allah akan menjadikannya sebagai penolong
di akhirat.

Komentar
Posting Komentar