Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024
  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
  Jika Hari Terakhirku Tanpa Kebaikan Pernahkah kita membayangkan, bagaimana jika suatu hari kita wafat, sedangkan di hari itu tak ada satu pun kebaikan yang kita lakukan? Pertanyaan sederhana ini dilontarkan seorang adik kelas saat berjalan bersama, namun menjadi renungan mendalam yang tak mudah lepas dari pikiran. Pertanyaan itu menohok, mengingatkan bahwa kematian adalah rahasia yang bisa datang kapan saja, tanpa pemberitahuan. Sering kali kita menjalani hari-hari dengan rutinitas biasa, bahkan mungkin dalam kelalaian. Lalu bagaimana jika ternyata hari itu adalah hari terakhir kita? Apa yang akan kita bawa menghadap Allah? Manusia cenderung berpikir bahwa ia masih punya banyak waktu untuk memperbaiki diri. “Nanti saja, masih ada besok,” begitu gumam hati saat menunda berbuat kebaikan. Namun, jika besok itu tak pernah datang, apa yang tersisa? Hanya penyesalan yang tak berujung.  Seharusnya, setiap hari adalah peluang untuk mengukir amal kebaikan, sekecil apa pun itu. Ra...
 Pendidikan Sebagai salah satu mahasiswa di bidang Pendidikan tentunya isu-isu mengenai pendidikan di negara tercinta sudah bukan lagi hal yang baru bagi saya. Dengan segala ketertarikan yang saya punya untuk education system di Indonesia berikut ini rangkuman singkat yang dapat saya kemukakan untuk pembaca setia Blog Jurnalistik Putri STIBA Makassar. Mengenai rendahnya kualitas guru ini yang sudah bukan rahasia lagi di Indonesia dan saya yakin para petinggi negara juga menyadari kenyataan ini tetapi seakan-akan mereka menutup mata dari ini semua. Menurut survey dari PERC ( Politic and Economic Risk Consulton ), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan terakhir yaitu urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Salah satu yang menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya kualitas guru. Hasil dari uji kompetensi guru tahun 2021 sampai 2015, sekitar 81% guru di Indonesia bahkan tidak mencapai nilai minimum. Dari hasil data tersebut menggambarkan bahwa ...
Luluhnya Hati karena Pembuktian dan Doa             Hari yang dinanti oleh kedua orang tua atas kelahiran anak pertamanya yang diberi nama Aqilah, dia adalah anak yang cerdas sesuai dengan arti namanya, dia tumbuh dengan penuh kasih sayang dari kedua orang tua nya apa yang dia inginkan semuanya diberikan oleh kedua orang tuanya, tetapi setelah lulus dari sekolah menengah pertama di sebuah pondok pesantren modern dia meminta kedua orang tuanya untuk dicarikan pondok yang lebih berfokus pada hapalan Al-Qur’an, orang tua Aqilah kaget dengan permintaan anaknya. “Aqilah ibu sudah berikan semua apa yang kamu minta tetapi untuk permintaan kamu ini ibu tidak setuju, mau jadi apa kamu besarnya kalau hanya berfokus pada hapalanmu   mau jadi guru ngaji ingat Aqilah ibu ingin kamu menjadi seorang dokter” ujar ibunya.          “Iya, saya tahu ibu ingin Aqilah menjadi seorang dokter tapi Aqilah tid...