Catatan Kecil Seorang Pemimpin
Menapaki
jalan yang begitu panjang, diiringi napas yang mulai tidak beraturan, seolah
berlomba dengan mereka yang juga ingin mencapai titiknya.
Setelah dua bulan menghabiskan liburan yang lumayan panjang, saatnya kembali ke medan perjuangan. Menjalani 2 semester yang tidak disibukkan dengan amanah membuat jadwalku justru tidak produktif, lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia, kala itu.
Ada yang bilang masuk UKM justru bikin kurang fokus dengan belajar, nanti kita susah ngatur waktu, yang ada justru sebaliknya, ukhuwah jadi salah satu alasan terbesar menerima dengan lapang ketika ditanya, kenapa?
Bukan itu saja sebenarnya, ada hal lain juga, tapi itu poin utama dari seorang introvert yang merasa invisible di setiap tempat. Pikiran terkadang mendengus berkata akan susah, tapi hati selalu menyemangati berkata ini akan menyenangkan. Setelah berpikir secara matang, nyatanya tak sesulit yang dibayangkan. Babak-babak ujian bisa dilewati meski tenaga selalu mengungkit rasa lelah, tapi optimis berkata kamu bisa!
Saudah
jadi saksi perjalanan pertama catatan kecil seorang pemimpin bermula.
Masih ada di ingatan juga pada goresan pena kalimat yang tak akan terlupa dari seorang pembina pada LPJS lalu, yakni "Amanah yang terpacu justru tidak akan menyia-nyiakan waktu!"
Begitulah
kiranya kesan pertama perjalanan bersama Pasukan Hijau di Kampus Dakwah dan
Perjuangan.
✏dhilaa_m
.png)
Komentar
Posting Komentar