Langsung ke konten utama

 Catatan Kecil Seorang Pemimpin

Menapaki jalan yang begitu panjang, diiringi napas yang mulai tidak beraturan, seolah berlomba dengan mereka yang juga ingin mencapai titiknya.

Setelah dua bulan menghabiskan liburan yang lumayan panjang, saatnya kembali ke medan perjuangan. Menjalani 2 semester yang tidak disibukkan dengan amanah membuat jadwalku justru tidak produktif, lebih banyak waktu yang terbuang sia-sia, kala itu.

Ada yang bilang masuk UKM justru bikin kurang fokus dengan belajar,  nanti kita susah ngatur waktu, yang ada justru sebaliknya, ukhuwah jadi salah satu alasan terbesar menerima dengan lapang ketika ditanya, kenapa?

Bukan itu saja sebenarnya, ada hal lain juga, tapi itu poin utama dari seorang introvert yang merasa invisible di setiap tempat. Pikiran terkadang mendengus berkata akan susah, tapi hati selalu menyemangati berkata ini akan menyenangkan. Setelah berpikir secara matang, nyatanya tak sesulit yang dibayangkan. Babak-babak ujian bisa dilewati meski tenaga selalu mengungkit rasa lelah, tapi optimis berkata kamu bisa!

Saudah jadi saksi perjalanan pertama catatan kecil seorang pemimpin bermula.

Masih ada di ingatan juga pada goresan pena kalimat yang tak akan terlupa dari seorang pembina pada LPJS lalu, yakni "Amanah yang terpacu justru tidak akan menyia-nyiakan waktu!"

Begitulah kiranya kesan pertama perjalanan bersama Pasukan Hijau di Kampus Dakwah dan Perjuangan.

dhilaa_m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...
  Penjara Bagi Orang-orang Beriman (Andi Meranti) Apakah kalian pernah mendengar istilah ‘Dunia adalah Penjara Bagi Orang-Orang Beriman’? Pada awalnya aku menganggap bahwa itu hanyalah istilah yang dibuat oleh mereka-mereka yang taat beragama. Namun setelah merasakannya sendiri, barulah aku menyadari bahwa istilah itu memang benar adanya. Islam dikenal dengan banyaknya aturan, perintah-perintah yang harus dilaksanakan, serta larangan-larangan yang wajib ditinggalkan. Aku yakin sejak kecil kita semua pasti sudah pernah diajarkan dasar-dasar agama—entah itu dari orang tua, guru-guru di sekolah, atau para ustaz dan ustazah di tempat mengaji. “Kita harus rajin salat supaya masuk surga.” “Kalau tidak pakai jilbab berdosa loh… nanti masuk Neraka.” Kalimat-kalimat tersebut pasti sudah tidak asing di telinga kita. Kalimat yang menjadi ‘senjata’ andalan para orang tua, dan ajaibnya ampuh membuat kita patuh pada perintah mereka kala itu. Namun seiring bertambahnya usia dan berk...