Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024
  Catatan Kecil Seorang Pemimpin Menapaki jalan yang begitu panjang, diiringi napas yang mulai tidak beraturan, seolah berlomba dengan mereka yang juga ingin mencapai titiknya. Setelah dua bulan menghabiskan liburan yang lumayan panjang, saatnya kembali ke medan perjuangan. M enjalani 2 semester yang tidak disibukkan dengan amanah membuat jadwalku justru tidak produktif, l ebih banyak waktu yang terbuang sia-sia, kala itu. Ada yang bilang masuk UKM justru bikin kurang fokus dengan belajar,   nanti kita susah ngatur waktu, yang ada justru sebaliknya, u khuwah jadi salah satu alasan terbesar menerima dengan lapang ketika ditanya, kenapa? Bukan itu saja sebenarnya, ada hal lain juga, tapi itu poin utama dari seorang introvert yang merasa invisible di setiap tempat. Pikiran terkadang mendengus berkata akan susah, tapi hati selalu menyemangati berkata ini akan menyenangkan.  Setelah berpikir secara matang, nyatanya tak sesulit yang dibayangkan. Babak-babak ujian bisa ...
  D ari Lembaran Sirah Menuju Raudhah Dulu, aku bukanlah orang yang gemar membaca buku. Kalaupun ada yang menarik minatku, biasanya itu buku bergambar, seperti komik. Namun, segalanya berubah ketika aku memasuki dunia mondok saat SMA. Aku memilih untuk bersekolah di pondok pesantren agar bisa fokus menghafal Al-Qur'an dan mendalami ilmu agama. Salah satu mata pelajaran di pondok adalah Sirah Nabawiyah. Buku sirah yang digunakan berjudul Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Syaikh Syafiyyurrahman Al-Mubarakfuri. Buku ini menjadi pintu pembuka yang mengubah pandanganku tentang membaca. Buku yang tebal dan penuh dengan tulisan ini mengisahkan perjalanan hidup Nabi Muhammad ﷺ dari lahir hingga wafat. Awalnya, aku menganggapnya sebagai buku pelajaran biasa dan hanya mempelajarinya dengan niat sekadar ingin tahu. Namun, segalanya berubah ketika pondok pesantrenku mengadakan acara nonton bareng dan film yang ditayangkan adalah tentang Sirah Nabawiyah. Tentu saja, aku sangat antusias, apalagi m...
  Kelana Akhir – akhir ini waktu berjalan seperti seseorang menuangkan minyak di atas permukaan waktu, Yep slick . Tidak pernah terasa sepekan terasa secepat ini bahkan ketika begitu banyak hal yang harus dilakukan, meskipun begitu kita semua tahu bahwa waktu tidak pernah menunggu seseorang. Kal au dulu kita mencoba menyibukkan diri agar tidak sempat merasakan those feelings dan mencoba mengabaikan semua perasaan yang ada but not anymore . Bahkan kita tidak sempat diberi waktu untuk bersedih ataupun sekedar merasakan perasaan yang tengah membucah saat ini. Rasanya seperti nah, we can’t be sad today we have a lot of works to do . Itu semua terus berulang, hari demi hari, pekan demi pekan, bulan demi bulan bahkan sampai hari ini pun kita seakan berkemas hendak meninggalkan tahun 2024. feels like time really flies when life is falling apart. Akan tetapi tidak semua yang bersedih menangis dan tidak semua yang menangis bersedih, di sini saya mencoba mengeluarkan yang selama i...