Langsung ke konten utama

 Sesama Muslim adalah Saudara

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji hanya milik Allah Tabaraka wa Ta’ala, Rabb semesta alam. Selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarganya, sahabat, serta seluruh pengikut beliau sampai hari kiamat. Amma ba’du

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

لْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لاَ يَظلِمُهُ، وَلاَ يَخْذُلُهُ، وَلاَ يَكْذِبُهُ، وَلايَحْقِرُهُ

“Seorang muslim adalah saudara muslim yang lain. Olehnya, tidak boleh menzalimi, merendahkan, serta menghina.” (Dikutip dari Kitab Al-Jami’)

            Sepertinya masih banyak orang di luar sana yang belum mengetahui tentang hadis ini. Terbukti bahwa banyaknya kasus penghinaan, pembulian, hingga berujung ke pembunuhan, yang sering  kita dengar kabarnya hampir setiap hari. Namun, sebagai sesama muslim sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk saling mengingatkan dan menasihati kepada yang belum mengerti.

            Menzalimi orang lain adalah salah satu perbuatan tercela, apalagi jika yang dizalimi adalah saudara kita sendiri yaitu sesama muslim. Saudara di sini bukan hanya dalam artian saudara sedarah, akan tetapi persaudaraan yang terjadi karena agama yang satu dan keimanan yang sama kepada Rabb yang Esa.

            Seringkali kita melihat bahwa  yang lebih muda tidak menghormati yang lebih tua, begitu juga yang lebih tua tidak menyayangi yang lebih muda. Yang kaya menghina dan mencela yang miskin, serta yang kuat dan berkuasa menghina yang lebih lemah dan tidak memiliki apa – apa. Ketahuilah kawan, semua manusia di mata Allah itu sama, yang membedakan ialah tingkat keimanan dan ketakwaan masing – masing. Jadi, kenapa masih ada yang merasa tinggi hati? Padahal nyatanya di mata Allah dia tidak lebih dari sekedar butiran debu.

            Ingatlah bahwa setiap perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat kelak. Mungkin hari ini kita menyakiti orang lain, namun di akhirat orang yang kita sakiti itu akan meminta keadilan dari Allah sehingga dapat membuat kita terjerumus ke dalam NerakaNya. Na’udu billahi min zalik

            Sebaliknya jika kita menyayangi saudara kita, bahkan mencintainya lebih daripada diri kita sendiri, maka selain disenangi oleh orang lain, Allah pun akan ridho kepada kita. Bisa  jadi di akhirat kelak kita telah diputuskan untuk dimasukkan ke dalam neraka, akan tetapi tiba – tiba datang seseorang datang dan menyelamatkan kita. Dan rupanya orang itu adalah orang yang senang akan perilaku kita kepadanya semasa hidup di dunia. Hati yang senang itulah yang akan menjadi penolong kita kelak. Allahu a’lam.

Jadi renungkanlah ini baik – baik wahai kawan!

Adalah hati yang tersakiti dikarebakan lisan dan perbuatan kita hari ini?

شكراوجزاكم الله خيرا

🖋️Andi Meranti Citra

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...