Langsung ke konten utama

Melangkah Tegar di Tanah yang Berduri



Di bumi ini yang penuh liku dan duka,

Kesabaran menjelma, tiada terkira harganya.

Seperti sinar terang yang menembus kabut,

Ia melangkah perlahan, tiada lelah berjuang.

Dalam gelap gulita yang menghimpit hati,

Kesabaran datang, membawa pengharapan.

Ia membelai jiwa yang resah dan terluka,

Menyelimuti dunia yang penuh bimbang.


Dalam sunyi yang menyergap, ia bersinar,

Sebagai obat yang lembut, menenangkan dada.

Ia mempertahankan api yang terus berkobar,

Menghadapi badai dengan langkah terarah.

Terkadang kita terjebak dalam duka yang mendalam,

Saling beradu dengan cobaan yang memilukan.

Namun, kesabaran adalah obat yang sempurna,

Menyembuhkan luka dan menebarkan cahaya.

Dalam keruhnya air yang jernih berubah,

Kesabaran tetap menjadi penuntun yang setia.


Ia memeluk kepedihan, mengusir kegelapan,

Mengajak kita untuk bangkit dan bertahan.

Dalam peluh dan air mata yang merembes,

Kesabaran menuntun kita melewati rintangan.

Ia menyulam harapan di tengah keputusasaan,

Membangun jembatan menuju masa depan.

Dalam serpihan harapan yang hampir sirna,

Kesabaran adalah tali pengikat yang teguh.


Ia mengajarkan kita untuk tetap berdiri,

Melangkah maju walaupun langit berwarna kelam.

Bersabarlah, meski kadang jenuh dan lelah merayap di jiwa.

Kesabaran adalah nafas yang terus mengalir,

Memberi kekuatan,menghadapi masalah dengan tegar.


Biarkan dirimu tumbuh dalam ketenangan,

Mengukir kisah keabadian dalam derita dan tangis.

Di dalam kesabaran terdapat keajaiban,

Dalam sabar kita temukan ketenangan sejati.

Dan pada akhirnya, masalah pun akan berlalu,

Menghapus lara, meninggalkan jejak kebijaksanaan.

biarkan kesabaran menyinarimu,

jadilah bintang di malam yang kelam.



✒️Azizahhdyt_

Mahasiswi STIBA Makassar Angkatan 2020 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...