Langsung ke konten utama

Teruslah Berproses


Awal mula seorang hamba diciptakan telah ditetapkan empat perkara baginya; rezeki, ajal, amal dan celaka atau bahagianya. Untuk itu jiwa akan tenang dengan mempercayai semua kebaikan yang Allah titipkan, sebagai kesyukuran kepada-Nya sudah sepantasnya kehidupan di dunia ini ditanami dengan benih-benih kebaikan.

Tidak dinafikan adanya ikhtiar dan tawakal di dunia ini ialah suatu proses untuk memperoleh apa yang telah dituliskan bagi seorang hamba juga untuk meraih pahala di sisi-Nya. Keberadaan ikhtiar dan tawakal pula yang menjadi penyebab cintanya Sang Khaliq kepada hamba-Nya

“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159).

Bukankah salah satu tujuan hidup ini hanya untuk mengantarkan cinta dan rida Allah? Jika iya maka berproseslah, tumbuhlah hingga ujung kehidupan di dunia ini, hingga letih, lelah perjalanan tak terasa lagi karena terbayar rida dan cinta dari-Nya.

Tak dipungkiri bahwasanya setiap suatu proses akan ada berbagai macam rintangan, seperti proses tumbuhnya suatu tanaman yang mengalami berbagai macam perubahan bentuk yang setiap proses pertumbuhannya hingga menjadi tanaman dewasa memiliki keindahan yang berbeda-beda.

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang dipercayainya berkata, “Kapankah datang membantu Allah?” Ingat, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah : 214).

Kelak jika engkau dapati ‘ujian’ di suatu prosesmu, maka cukup ingat bahwasanya pertolongan Allah sangat dekat dan bahwasanya di tengah perjalananmu itu ada cinta dan rida-Nya. Perjalanan yang berujung dengan muara yang indah yang tak akan pernah manusia temukan di dunia ini.

Kelak jika jenuh menyapa di suatu proses hidupmu maka amatilah semesta, alam semesta ini fokus kepada penciptanya, menjalankan masing-masing tujuan diciptakannya dan senantiasa mengiringi prosesnya dengan mengingat Allah dan dengan gaung tasbih yang memenuhi semesta ini.

Subhanallah... Subhanallah...

Lawan hawa nafsu, kuatkan kekuatan, maksimalkan kehidupan, ada banyak acara (ibadah) yang dapat membawa ketingkat keridaan-Nya, bimbing diri untuk memanfaatkan semua yang ada, baik waktu, kemampuan, kesehatan, kesungguhan, kesadaran dan lainnya.

Berproses sampai masa untuknya berakhir, iringi proses dengan perkataan-Nya bahwasanya kepada Allah tempat kembali dan Dia yang memberi balasan untuk setiap apa yang telah dilakukan.

Terus melangkah berproses, tak mengapa tertatih asal jangan berhenti.

Allaahu yassir




✒️riskadyyt_

Mahasiswi STIBA Makassar Angkatan 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...