Tidak dinafikan adanya ikhtiar dan tawakal di dunia ini ialah suatu proses untuk memperoleh apa yang telah dituliskan bagi seorang hamba juga untuk meraih pahala di sisi-Nya. Keberadaan ikhtiar dan tawakal pula yang menjadi penyebab cintanya Sang Khaliq kepada hamba-Nya
“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159).
Bukankah salah satu tujuan hidup ini hanya untuk mengantarkan cinta dan rida Allah? Jika iya maka berproseslah, tumbuhlah hingga ujung kehidupan di dunia ini, hingga letih, lelah perjalanan tak terasa lagi karena terbayar rida dan cinta dari-Nya.
Tak dipungkiri bahwasanya setiap suatu proses akan ada berbagai macam rintangan, seperti proses tumbuhnya suatu tanaman yang mengalami berbagai macam perubahan bentuk yang setiap proses pertumbuhannya hingga menjadi tanaman dewasa memiliki keindahan yang berbeda-beda.
“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang dipercayainya berkata, “Kapankah datang membantu Allah?” Ingat, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al-Baqarah : 214).
Kelak jika engkau dapati ‘ujian’ di suatu prosesmu, maka cukup ingat bahwasanya pertolongan Allah sangat dekat dan bahwasanya di tengah perjalananmu itu ada cinta dan rida-Nya. Perjalanan yang berujung dengan muara yang indah yang tak akan pernah manusia temukan di dunia ini.
Kelak jika jenuh menyapa di suatu proses hidupmu maka amatilah semesta, alam semesta ini fokus kepada penciptanya, menjalankan masing-masing tujuan diciptakannya dan senantiasa mengiringi prosesnya dengan mengingat Allah dan dengan gaung tasbih yang memenuhi semesta ini.
Subhanallah... Subhanallah...
Lawan hawa nafsu, kuatkan kekuatan, maksimalkan kehidupan, ada banyak acara (ibadah) yang dapat membawa ketingkat keridaan-Nya, bimbing diri untuk memanfaatkan semua yang ada, baik waktu, kemampuan, kesehatan, kesungguhan, kesadaran dan lainnya.
Berproses sampai masa untuknya berakhir, iringi proses dengan perkataan-Nya bahwasanya kepada Allah tempat kembali dan Dia yang memberi balasan untuk setiap apa yang telah dilakukan.
Terus melangkah berproses, tak mengapa tertatih asal jangan berhenti.
Allaahu yassir
✒️riskadyyt_
Mahasiswi STIBA Makassar Angkatan 2021

Komentar
Posting Komentar