Allah Azza wa Jalla telah memberikan kesempatan kepada manusia di dunia ini untuk selalu melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk agama-Nya. Dan waktu luang adalah salah satu dari kesempatan itu.
Sebagian orang memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya, namun sebagian lainnya terlena dengan nikmatnya bersantai dan berleha-leha, karena menganggap bahwa waktu luang akan selalu menyertai.
Tak jarang orang mengeluh dengan banyaknya kegiatan yang ada, sehingga merasa tidak ada waktu yang luang sejenak pun. Namun ketika diberikan waktu luang oleh Allah Azza wa Jalla, mereka justru mengisinya dengan besantai, berleha-leha dan menunda-nunda apa yang seharusnya dikerjakan saat itu. Begitulah tabiat manusia, suka mengeluh, namun tak ada tindakan yang pasti.
Dengan perkembangan sosial media yang sangat pesat, membuat sebagian manusia terjerumus dengan keindahan dan tipu daya yang disajikan oleh oknum-oknum yang hanya peduli dengan kesenangan dunia. Sehingga, mereka lupa akan hakikatnya sebagai hamba Allah Azza wa Jalla yang seharusnya melakukan ketaatan dimanapun dan kapanpun kepada-Nya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kita bahwa terdapat dua nikmat yang mayoritas manusia tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, apalagi mensyukurinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
“Ada dua nikmat yang banyak manusia tidak bisa memanfaatkan dengan baik, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412).
Dari hadis tersebut pelajaran yang bisa dipetik yaitu, bahwa waktu luang adalah salah satu nikmat dari Allah yang harus kita syukuri dengan memanfaatkannya dengan baik. Misalnya membaca al-qur’an, muroja’ah, membaca kisah perjuangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, membaca kisah para sahabat, berzikir, memuroja’ah pelajaran, mendengarkan taklim, dan masih banyak lagi kegiatan bermanfaat lainnya.
Nikmat lainnya yang disebutkan dalam hadis tersebut adalah kesehatan. Di mana kesehatan dan waktu luang saling berkaitan satu sama lain. Ada orang yang sehat, namun tidak punya waktu untuk sekedar mengingat Allah karena kesibukannya terhadap dunia, namun ada pula orang yang diberi waktu luang untuk mempersiapkan akhiratnya namun terhalang oleh keadaan fisiknya yang tidak sehat.
Oleh karena itu, selama kita diberikan nikmat sehat dan waktu luang, manfaatkanlah dengan memperbanyak ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla untuk persiapan di akhirat kelak. Sebelum nikmat itu diambil dan dicabut oleh sang Pemberi nikmat.
Semoga Allah Azza wa Jalla selalu memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita semua untuk melakukan ketaatan pada-Nya, kapan pun dan dimanapun kita berada.
Sekian, semoga nasehat ini menjadi pengingat untukmu, dan terkhusus untuk penulis itu sendiri.
✒️ Ilm.mtmnnha
Mahasiswi STIBA Makassar Angkatan 2021

Komentar
Posting Komentar