Langsung ke konten utama

Waktu Luang, Sebuah Kenikmatan atau hanya Tipuan Semata?



Allah Azza wa Jalla telah memberikan kesempatan kepada manusia di dunia ini untuk selalu melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk agama-Nya. Dan waktu luang adalah salah satu dari kesempatan itu.

Sebagian orang memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya, namun sebagian lainnya terlena dengan nikmatnya bersantai dan berleha-leha, karena menganggap bahwa waktu luang akan selalu menyertai.

Tak jarang orang mengeluh dengan banyaknya kegiatan yang ada, sehingga merasa tidak ada waktu yang luang sejenak pun. Namun ketika diberikan waktu luang oleh Allah Azza wa Jalla, mereka justru mengisinya dengan besantai, berleha-leha dan menunda-nunda apa yang seharusnya dikerjakan saat itu. Begitulah tabiat manusia, suka mengeluh, namun tak ada tindakan yang pasti.

Dengan perkembangan sosial media yang sangat pesat, membuat sebagian manusia terjerumus dengan keindahan dan tipu daya yang disajikan oleh oknum-oknum yang hanya peduli dengan kesenangan dunia. Sehingga, mereka lupa akan hakikatnya sebagai hamba Allah Azza wa Jalla yang seharusnya melakukan ketaatan dimanapun dan kapanpun kepada-Nya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan kita bahwa terdapat dua nikmat yang mayoritas manusia tidak bisa memanfaatkannya dengan baik, apalagi mensyukurinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Ada dua nikmat yang banyak manusia tidak bisa memanfaatkan dengan baik, yaitu nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari no. 6412).

Dari hadis tersebut pelajaran yang bisa dipetik yaitu, bahwa waktu luang adalah salah satu nikmat dari Allah yang harus kita syukuri dengan memanfaatkannya dengan baik. Misalnya membaca al-qur’an, muroja’ah, membaca kisah perjuangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, membaca kisah para sahabat, berzikir, memuroja’ah pelajaran, mendengarkan taklim, dan masih banyak lagi kegiatan bermanfaat lainnya.

Nikmat lainnya yang disebutkan dalam hadis tersebut adalah kesehatan. Di mana kesehatan dan waktu luang saling berkaitan satu sama lain. Ada orang yang sehat, namun tidak punya waktu untuk sekedar mengingat Allah karena kesibukannya terhadap dunia, namun ada pula orang yang diberi waktu luang untuk mempersiapkan akhiratnya namun terhalang oleh keadaan fisiknya yang tidak sehat.  

Oleh karena itu, selama kita diberikan nikmat sehat dan waktu luang, manfaatkanlah dengan memperbanyak ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla untuk persiapan di akhirat kelak. Sebelum nikmat itu diambil dan dicabut oleh sang Pemberi nikmat.

Semoga Allah Azza wa Jalla selalu memberikan kesehatan dan kesempatan kepada kita semua untuk melakukan ketaatan pada-Nya, kapan pun dan dimanapun kita berada.

Sekian, semoga nasehat ini menjadi pengingat untukmu, dan terkhusus untuk penulis itu sendiri.



✒️ Ilm.mtmnnha

Mahasiswi STIBA Makassar Angkatan 2021


Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...