Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2023

Waktu Luang, Sebuah Kenikmatan atau hanya Tipuan Semata?

Allah Azza wa Jalla telah memberikan kesempatan kepada manusia di dunia ini untuk selalu melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk agama-Nya. Dan waktu luang adalah salah satu dari kesempatan itu. Sebagian orang memanfaatkan waktu luang dengan sebaik-baiknya, namun sebagian lainnya terlena dengan nikmatnya bersantai dan berleha-leha, karena menganggap bahwa waktu luang akan selalu menyertai. Tak jarang orang mengeluh dengan banyaknya kegiatan yang ada, sehingga merasa tidak ada waktu yang luang sejenak pun. Namun ketika diberikan waktu luang oleh Allah Azza wa Jalla, mereka justru mengisinya dengan besantai, berleha-leha dan menunda-nunda apa yang seharusnya dikerjakan saat itu. Begitulah tabiat manusia, suka mengeluh, namun tak ada tindakan yang pasti. Dengan perkembangan sosial media yang sangat pesat, membuat sebagian manusia terjerumus dengan keindahan dan tipu daya yang disajikan oleh oknum-oknum yang hanya peduli dengan kesenangan dunia. Sehingga, mereka lupa akan hakikatnya sebaga...

Mengikhlaskan Perpisahan

Hasil dari perpisahan tentunya adalah rindu. Di mana jika dilihat dari sisi pertemuan, dunia ini memanglah sempit. Namun jika dilihat dari sisi rindu, dunia seakan sangatlah luas dan tak berujung. Tema ini kuangkat untuk mengobati rasa rindu yang temu abadinya adalah Surga. Sudah menjadi hal yang lumrah bahwa di mana ada pertemuan, pasti akan ada perpisahan. Di mana ada awal pasti akan ada akhir. That’s Life. Dunia memang sempit, buktinya banyak orang yang datang dan pergi silih berganti. Allah telah mempertemukan kita dengan orang-orang yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah gariskan dalam catatan takdir hamba-Nya. Temu yang tak tersengajakan ini merupakan skenario terindah dari-Nya. Dunia ini sifatnya sementara. Sebanyak apapun pertemuan, perpisahan adalah akhirnya. Memang berat, tapi inilah hidup. Maka, untukmu yang pernah kutemui, ada rindu yang tak bisa terobati kecuali dengan doa dan temu, jika luka yang kubuat sangat melukai, maaf aku sampaikan untukmu saat ini. Dan untukmu yang ...

Boleh Jadi Gagalmu adalah Takdir Baik yang Engkau Khianati

Segala yang terjadi Dan tak dapat engkau ingkari Apapun yang telah terjadi Dan tak mampu engkau hindari Itulah proses takdir yang menjadi hak asasi Dalam kehidupan di permukaan bumi Allah Maha Tahu apa yang tidak kita ketahui Allah mengerti sekalipun tak engkau ajukan negosiasi Allah tak akan pergi sekalipun permohonan ampun telah berkali-kali Dialah dzat yang hanya dengan kata “kun fayakun” (jadilah maka terjadilah) Namun terkadang logika telah salah kaprah dalam menganalogi Retorika minim dalih dalam berteori Sehingga makna takdir dicederai Oleh hingar-bingar hidup yang harus disebrangi Prahara warna-warni dunia yang menyelimuti Atas alur takdir yang tak dapat diselisihi Namun harus dijalani Dan wajib diimani Hingga takdir dijadikan dalih Menyembunyikan kelalaian yang membekam pada diri Berlari dan menghakimi nasib terus terulangi Sejatinya bukan takdir, sebab hal buruk Bukan takdir yang mengutuk Bukan takdir pula yang harus dikutuk Atas ketetapan yang tak seindah sajak Buk...