Langsung ke konten utama

Sepenggal Tulisan Penuh Harap


Jemari membuka lembaran buku


Mengulang kembali jejak torehan ilmu


Titian para Ustazah yang semasa kecil kami sapa guru


Ukiran pengalaman dan pengetahuan dari jiwa-jiwa yang kami sapa kakak Walau tak seibu


Begitu cepat berlalu perputaran waktu


Benar-benar nyata setiap ketetapan yang berlaku


Pertemuan dengan sosok yang melangitkan syukur tanpa jemu


Akhirnya harus tiba pada titik perpisahan yang kelak akan mengepulkan rindu


Terima kasih untuk segala hal yang tak mampu kami rangkaikan satu persatu


Kami mencintai kalian tanpa tapi, tanpa ragu, dan tanpa terikat batasan waktu


Walau dengan pasti kami tahu


Bahwa tak akan ada yang mampu membalas jasamu


Layaknya sandal dan sepatu yang tak akan mampu memberi rasa nyaman jika dipasangkan dalam satu waktu


Sungguh indah skenario yang Maha Rahman pencipta kami dan engkau


Di pelataran bumi yang luas ini Allah anugrahkanmu untuk para pemuda belia yang alur pikirnya belum menentu


Allah karuniakanmu di tengah kami yang butuh pembimbing dalam langkah saat dihadapkan beribu lika-liku


Kami belajar banyak hal, tidak sebatas teori dari sebuah ilmu


Tidak hanya torehan indah dari pena khat yang mewajibkan jemari berkawan goresan hitam tintanya


Ataupun hafalan nash ta’bir yang menyabet tahta dalam memori ingatan dengan bait-bait indahnya


Bahkan murojaah maddah qiro’ah yang selalu punya sejuta cara agar kami mampu memahami maknanya


Juga untuk terperincinya maddah sharf yang lahirkan cinta walaupun si otak terkadang harus di utak-atik dulu untuk mencerna


Dan si pemilik bahasa maddah nahwu terperinci dari setiap sudut dan sisi yang terkadang membuat diri iri pada orang-orang yang cepat memahami maddah paling istimewa


Terutama dan yang paling utama adalah sang pedoman kehidupan maddah qur’an yang selalu mempesona di balik tiap lantunannya


Juga maddah tatbigh lugho yang memberi kami gelar S.H. (Sarjana Hiwar) saat masih duduk bangku persiapan bahasa, selalu tampil menarik hingga kantuk tak punya nyali untuk hinggap di mata


Serta maddah kitabah yang hanya kami jumpai di mustawa 1 ternyata masih mengalir dan menyertai kami hingga hari ini


dirosah idhofiyah, maddah tambahan yang kaya akan daging ilmunya, jika dapat dikurban di hari id maka akan menjadi daging terlezat sepanjang masa


Juga sang ratu, dirosa lughowi yang hadirkan curahan warna dengan daya tariknya yang memusatkan setiap pasang mata, bersamanya kobaran semangat mengudara dan menjedakan lara


Menakjubkan dengan keanekaragaman, fungsi, dan warnanya yang berbeda


Untaian kata terima kasih dengan liputan kasih anugrah dari yang Maha Pengasih kami suarakan dalam lingkar doa atas sengenap usaha para Ustazah dan kakak kami yang telah berjuang dan berkorban untuk kami


Hari ini kami bukan siapa-siapa yang juga belum mampu memberi apa-apa untuk sosok-sosok insan yang berharga dalam derap langkah kami


Namun kami berikrar bahwa suatu hari nanti kami akan menjadi saksi di hadapan Allah atas segenap perjuangan dan pengorbananmu dalam mengajari kami ilmu agama ini


Tak terluput maaf untuk segala keliru dalam ucap kata


Juga khilaf dalam tingkah laku yang pernah hadirkan kecewa dan luka


Kami bangga pernah menjadi bagian dari majelis yang kamu ajarkan ilmu agama


Saat ini pikiran mengembara


Menjelajahi rana masa depan yang tak pernah kami ketahui ke persimpangan jalan mana dia membawa kami


Juga hari esok yang tak pernah bisa kami tebak akan seperti apa


Serta untuk ujian yang perlahan menggulung jarak dan terus mengepulkan tanda tanya akankah ekspektasi bisa berwujud nyata


Terlebih jurusan yang kami bidik dengan segenap usaha penuh harap semoga tak sebatas mimpi belaka


Semoga Allah mudahkan langkah, semoga ilmu dijadikannya berkah, dan doakan kami 




Titian surat cinta PB 2O;


Untuk para Ustazah serta kakak kami yang pernah menjadi bagian dari perjuangan jihad menuju kesuksesan kami, Syukran wa Jazaakunnallahu Khairan atas setiap lelah dan waktu yang kalian korbankan untuk kami. Untuk setiap usaha agar kami tidak merasa takut dan malu dalam dirosah, untuk segenap motivasi dan pencerahan yang senantiasa disisipkan kala jiwa berada di tepi jurang kekhilafan. Bahagia dan beruntung rasanya bisa menuntut ilmu di sini dan di pertemukan dengan para Ustazah dan kakak-kakak yang baik, yang selalu sabar dan berusaha tersenyum dalam menyampaikan ilmu.


Semoga Allah senantiasa menjaga dan mengistikomah kalian semua pada jalan yang mulia ini hingga akhir hayat. Untuk setiap ilmu yang telah kalian sampaikan pada kami, semoga menjadi amal jariyah dan menjadi pemberat amal kebaikan di sisi-Nya. Untuk perpisahan yang diperjumpakan dengan kita selalu ada harapan yang kusandarkan pada yang Maha Kuasa. Semoga di hari dan waktu terbaik kita semua dipertemukan kembali di tempat terbaik di Jannah-nya, walau perjumpaan di dunia pun tak dapat dipungkiri selalu kami damba.


Salam cinta tanpa sandiwara untuk para Ustazah dan kakak - kakak kami semua






✒️Mahasiswi Persiapan Bahasa 2O STIBA Makassar Angkatan 2021-2022

Komentar

  1. Pesan yang indah, sarat makna, dan sedikit jenaka. Membuat hati pembaca terpesona.. Maa syaa Allah, Barakallahu fiik ✨

    BalasHapus
  2. Maa Syaa Allah, Barakallahu fiikum

    BalasHapus
  3. Maa Syaa Allah.. Baraakallahu fiyk Yaa Ukhty

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...