Berada di lingkungan para penuntut ilmu bukanlah jaminan bahwa semua orang yang ada di lingkungan tersebut tidak melakukan sebuah pelanggaran. Bahkan terkadang pelanggaran yang terjadi di lingkungan tersebut lebih parah dari yang kita bayangkan. Menuntut ilmu itu hukumnya wajib, sebagaimana hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam;
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR Ibnu Majah).
Dengan menuntut ilmu Allah akan mengangkat derajat seseorang. Dan sebaliknya Allah akan menghinakan seorang penuntut ilmu yang melanggar larangan Allah sedangkan dia mengetahui hukumnya.
Berada di lingkungan para penuntut ilmu dan menjadi bagian dari mereka bukanlah hal yang mudah. Kesabaran dan keikhlasan kita selalu diuji. Pasti ada saja hal yang membuat kita futur. Sebagai penuntut ilmu, kita harus kuat menghadapi godaan jin dan setan. Karena setan tidak pernah lelah untuk menggoda umat muslimin agar terjerumus dalam lubang maksiat. Tipu daya yang setan berikan kepada para penuntut ilmu itu lebih besar dibandingkan tipu daya yang diberikan kepada orang-orang awam. Bahkan kita terkadang tidak sadar bahwa kita sedang terpapar oleh tipu daya itu. Oleh karena itu, hendaknya kita berusaha menjauhi tipu daya tersebut. Sebagaimana Allah berfirman dalam QS. Fathir ayat 5-6,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ (٥) إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُوا۟ حِزْبَهُۥ لِيَكُونُوا۟ مِنْ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ (٦)
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah setan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”
Teman-teman sekalian, tak sepantasnya kita menganggap remeh tipu daya setan. Bukan berarti dengan menuntut ilmu akan menjamin kita agar terlindungi dari tipu daya setan. Karena iman setiap orang naik dan turun. Maka dari itu, wajib atas kita untuk memuhasabah tingkat keimanan di setiap harinya. Apabila kita mendapatinya futur maka segeralah untuk meminta pertolongan Allah, karena tanpa izin dan kehendak-Nya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Hati kita berada di tangan-Nya. Semoga Allah menjaga kita semua dari tipu daya setan dan mengistiqomakan kita di jalan yang lurus.
آمين
✒️Rahma Sainuddin
Mahasiswi STIBA Makassar Angkatan 2020

MasyaAllah 🙏 pelajaran banget ini
BalasHapus