Kembalilah Wahai Jiwa yang Futur
Di saat kita merasa sendiri, sebenarnya saat itu Allah menginginkan kita untuk bermuhasabah dengan diri kita sendiri. Sudah sampai mana? Apakah ada perubahan yang signifikan, atau mungkin kita masih berada di zona nyaman yang kita buat sendiri.
Kita juga harus bisa mengubah diri kita, seperti firman Allah Subhanahu wata'ala:
اِنَّ اللّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْ ۗ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَه ۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
"....Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 11)
Tanyakan pada diri, bahwa jika bukan ia siapa lagi yang akan menyemangati. Tentang niat yang telah memudar, tentang hati yang mulai melemah, tentang hidup yang mulai tak terarah, apakah akan terus seperti ini?
Seharusnya kita bisa melampaui batas itu. Namun terkadang kita dibutakan oleh kesenangan dunia yang tak ada habisnya.
Ingat tidak awal kamu memulai semua itu. Sekuat itu kamu memegang prinsip bahwa kamu akan terus berproses. Tapi hari ini waktu menertawakanmu, sebab yang terucap tak lagi sesuai dengan realita hidup yang kamu jalani.
Tidakkah semua ujian dari Allah itu dapat menyadarkanmu betapa rindu-Nya Allah padamu? Atau hatimu yang sudah terlalu keras hingga hal seperti itu pun sudah kamu abaikan?
Disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 214, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَـنَّةَ وَ لَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَآءُ وَالضَّرَّآءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰ يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰ نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَاۤ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِ يْبٌ
"Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat."
Kembalilah wahai jiwa-jiwa yang mulai futur. Kamu sudah terlalu jauh. Selagi nyawa belum sampai kerongkongan, ampunan Allah akan senantiasa menunggumu. Kembailah, ingat niat awalmu. Jangan berputus asa dari rahmat Allah.
Seperti firman Allah subhanahu wata'ala :
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar 39: 53-54).
Mukarramah
Mahasiswi STIBA Makassar angkatan 2021
MasyaAllah sangat memotivasi kitaa untuk selalu bermuhasabah diri dan tdak lalai dari kesenangan duniaa yang menipu
BalasHapusMaasyaaAllah ❤️
BalasHapusMaa syaa Allah🥺😌
BalasHapusMaa sya Allah🥺🥺
BalasHapusMaasyaaAllah💛
BalasHapus