Detik, menit, jam berlalu begitu cepat
Tidak terasa sudah terlalu lama kupandangi layar itu
Seperti tak bisa lepas dan menempel
Layar yang berbentuk persegi panjang
Entah apa yang membuat dia merebut genggaman kertasku
Aku termenung dalam angan yang tak karuan
Padahal baru beberapa menit yang lalu kugenggam kertas itu
Tapi kenapa terasa lama dan bosan
Seketika aku tersadar
Dan kucoba meneguk segelas teh
Bertanya pada diri sendiri
Apakah Allah meridhoi apa yang kulakukan?
Tiba-tiba aku disentakkan
Hei, kamu ini hamba
Kamu ini penuntut ilmu
Masih ingatkah dengan tujuan awalmu?
Katamu kamu mau menyelesaikan hafalan Qur'anmu
Katamu kamu akan menghafal banyak hadist
Katamu...
Katamu...
Apakah itu hanyalah perkataan yang akan berujung penyesalan?
Betapa meruginya bukan
Badai-badai itu akan kita lewati, berlapanglah
Kemarin ada banyak air mata yang jatuh karena tidak ditakdirkan berada di sini
Bukankah harusnya kamu bersyukur?
Lembaran-lembaran kertas itu
Sudah satu hari dia tak tersentuh
Dia telah tergantikan dengan layar yang selalu kau genggam
Selagi masih di sini, sebelum beranjak
Mulailah memperbaiki lika-liku perjalanan
Cepat pulang ke niat awalmu
Tidak, ini bukan larangan
Ini masalah pengurangan
Keadaan saat ini yang memaksa kita untuk berada di depan layar
Tapi jangan jadikan dia alasan
Sekali lagi ini bukan larangan
Ini hanyalah pengurangan
Terima kasih untuk senyuman semangat
Terima kasih tetap bertahan walau lelah
Kamu kuat
Biidznillah
May
Mahasiswi STIBA Makassar angkatan 2019
Be like 🥰🥰
BalasHapus