Langsung ke konten utama

Saudara Seiman


 SAUDARA SEIMAN


Sebagaimana hujan yang selalu dikaitkan dengan kerinduan, mendungnya langit menghadirkan sendu serta keinginan untuk pulang, pulang dan bertemu dengan keluarga tercinta di kampung halaman. Hari ini genap sudah 3 pekan aku berada di tempat ini, tempat yang selalu memicu hadirnya kerinduan. Akan tetapi meski begitu, tempat ini juga yang senantiasa memberiku rasa nyaman.


Asrama Putri STIBA Makassar. Ya, itulah namanya. Tempat yang begitu nyaman dan juga aman dari hingar bingar dunia luar. Di sini ada banyak pelajaran yang bisa ku petik, bukan hanya tentang pendidikan tapi juga persaudaraan.


Di sini aku belajar bagaimana ajaibnya sebuah senyuman, yang selalu mampu mencairkan suasana, bahkan ketika otak sudah beku akibat tugas yang menumpuk.


Di sini aku belajar, bagaimana indahnya saling berbagi, di saat harta dan tahta tak lagi berarti. di sini, tingkatan kita semua sama, tak ada yang namanya anak pemilik yayasan, anak pejabat atau anak sopir kampas, semua rata dalam satu kata yaitu takwa. 


Di sini aku belajar bagaimana lembutnya teguran tanpa harus dilontarkan melalui lisan. Senyuman dari salah satu kawan yang ketika kita khilaf menceritakan keburukan orang lain di depannya, dan isyarat itu mampu membuat lisan ikut terdiam, seakan saat itu ada hati yang sedang berkomunikasi dan berkata, "Hust... nanti pahala dari amalanmu diambil sama orang yang kau cerita itu", seperti itulah kiranya. 


Sungguh tinggal di Ma'had ternyata begitu nikmat, banyak hal yang membuatku bisa lebih dekat dengan sang pemberi hikmat, Allah subhanahu wata'ala. Karena itulah jangan pernah merasa rendah bergaul dengan orang-orang yang taat, walaupun mereka orang-orang yang kekurangan secara duniawi, namun mereka memiliki derajat di sisi Allah Yang Maha Tinggi. Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla;


 وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ ۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا 


“Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” [Al-Kahfi/18: 28]


Karna sejatinya kehidupan dunia itu cuman tipuan dan tujuan kita adalah meraih jannah-Nya.




By_me

Mahasiswi STIBA Makassar angkatan 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...
  Penjara Bagi Orang-orang Beriman (Andi Meranti) Apakah kalian pernah mendengar istilah ‘Dunia adalah Penjara Bagi Orang-Orang Beriman’? Pada awalnya aku menganggap bahwa itu hanyalah istilah yang dibuat oleh mereka-mereka yang taat beragama. Namun setelah merasakannya sendiri, barulah aku menyadari bahwa istilah itu memang benar adanya. Islam dikenal dengan banyaknya aturan, perintah-perintah yang harus dilaksanakan, serta larangan-larangan yang wajib ditinggalkan. Aku yakin sejak kecil kita semua pasti sudah pernah diajarkan dasar-dasar agama—entah itu dari orang tua, guru-guru di sekolah, atau para ustaz dan ustazah di tempat mengaji. “Kita harus rajin salat supaya masuk surga.” “Kalau tidak pakai jilbab berdosa loh… nanti masuk Neraka.” Kalimat-kalimat tersebut pasti sudah tidak asing di telinga kita. Kalimat yang menjadi ‘senjata’ andalan para orang tua, dan ajaibnya ampuh membuat kita patuh pada perintah mereka kala itu. Namun seiring bertambahnya usia dan berk...