Langsung ke konten utama

MENINGKATKAN KUALITAS MEDIA INFORMASI SEBAGAI STRATEGI DAKWAH


KARYA INI DISUSUN UNTUK MENGIKUTI LOMBA PENULISAN ESAI MUSLIMAH'S EXPO 2023


Judul Esai:

MENINGKATKAN KUALITAS MEDIA INFORMASI SEBAGAI STRATEGI DAKWAH

Oleh: Nur Aqilah Asyam (STIBA MAKASSAR) 

ABSTRACT

Media is a supporting means for sending various dakwah messages from the sourch to the recipient. Da’wah is the activity of inviting or calling, and encouraging someone to do good. One of the technological trends in this millennial era is digital media which is faster and easier to receive information. For this reason, preachers must be able to use it well and as fully as possible. If not, then da’wah will lag behind and slow down, which will affect the morals and character of the millennial generation. So, for a preacher who wants to convey his message of preaching to be accepted by all lovels of society, he needs preaching material like the current development of digital media. If he wants to be successful in his da’wah strategy, he must use media facilities to facilitate da’wah mission. Whith digital media as da’wah strategy it can become an atraction for millennials to always preach. This is done so that the message conveyed is achieved, namely so that muslims understand islam more deeply.

 Keywords : digital media, da’wah strategy 

ABSTRAK

Media merupakan sarana pendukung untuk mengirimkan berbagai pesan  dakwah dari sumber ke penerima. Dakwah merupakan kegiatan mengajak atau menyeru, dan mendorong seseorang untuk melakukan kebaikan. Salah satu tren teknologi pada era milenial ini adalah media digital yang lebih cepat dan mudah menerima informasi. Untuk itu, dakwah harus bisa memanfaatkannya  dengan baik dan semaksimal mungkin. Jika tidak, maka dakwah akan tertinggal dan semakin melambat sehingga, akan berpengaruh terhadap akhlak dan moral  pada generasi milenial. Maka seorang pendakwah yang ingin menyampaikan pesan dakwahnya diterima mad’u di seluruh lapisan masyarakat maka dibutuhkan materi dakwah seperti perkembangan media digital sekarang ini. Jika ingin berhasil dalam strategi dakwahnya maka dia harus menggunakan fasilitas media untuk memudahkan misi dakwahnya. Dengan media digital sebagai strategi dakwah ini dapat menjadi suatu ketertarikan bagi kaum milenial untuk selalu berdakwah. Hal tersebut dilakukan agar pesan yang disampaikan tercapai yaitu agar umat islam lebih memahami tentang islam secara mendalam.

Kata kunci : Media digital, Strategi dakwah


PENDAHULUAN

Islam merupakan agama yang paling mulia. Islam adalah nama dari agama wahyu yang diturunkan Allah SWT. Kepada Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada manusia. Agama Islam berisi ajaran-ajaran Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan alam. Islam dalam pengertian ini adalah agama yang dibawa oleh para Rasul Allah, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW. 

Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah wahyu terakhir untuk manusia. Oleh karena itu, agama ini sudah sempurna dan senantiasa sesuai dengan tingkat perkembangan manusia sejak masa diturunkannya, empat belas abad yang lalu hingga akhir peradaban manusia. Islam Menurut hasil perdata mengenai perkembangan pemeluk agama Islam semakin bertambah menjadi 2,11 miliar menurut data tahun 2023. Dengan ini islam menjadi agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen, Jumlah umat islam saat ini mencapai 26% populasi dunia saat ini. (https://id.wikipedia.org, diakses 28 Oktober 2023).

Dalam ajaran Islam, dakwah dianggap sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. Dakwah merupakan salah satu cara untuk menegakkan agama Allah dan membimbing umat menuju jalan yang benar. Tidak hanya sebagai kewajiban, dakwah juga memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." Melalui dakwah, seseorang dapat memberikan manfaat bagi orang lain dengan menyampaikan pesan-pesan kebaikan.

Model dakwah masa kini berbeda dengan dakwah pada masa lalu. Dimana dakwah pada masa kini, generasi milenial dapat menggunakan model dakwah digital Jika pada zaman Rasulullah dan para sahabat media dakwah sangat terbatas, hanya berkisar pada dakwah qauliyah bi al-lisan dan dakwah  fi’liyah bi al-uswah ditambah dengan media pengunaan surat (rasail). Dakwah digital diharapkan dapat menyentuh masyarakat secara luas wabil khusus dapat menyasar generasi milenial. Istilah milenial pertama kali dikenalkan oleh pakar sejarah William Straus dan Neil Howe dari Amerika Serikat. Menariknya lahirnya generasi milenial bersamaan dengan dunia digital. Hal ini tentu saja mempengaruhi karakteristik generasi milenial yang cenderung bersikap terbuka, punya kepercayaan diri yang tinggi, dan mudah mengungkapkan ekspresi. Dakwah dengan media digital tentu saja memiliki daya tarik tersendiri bagi generasi milenial yang kesehariannya tidak terlepas dari perangkat digital.

Keberadaan media sosial seperti  Instagram, Tiktok, Youtube, Twitter, Telegram, Facebook dan WhatsApp dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah yang dapat menyentuh generasi milenial secara langsung, maka akses digital mempermudah dakwah dengan memanfaatkan teknologi berdasarkan Alquran dan Sunnah. Dai di era digital harus memiliki strategi dakwah agar sesuai dengan target audience-nya. Generasi milenial harus tanggap teknologi, menjadi yang terdepan mengawal peradaban Islam ahlus sunna wal jamaah. Mampu melahirkan konten-konten Islam yang ramah dan adaptif sehingga sesuai dengan amanat dakwah Nabi Muhammad SAW, menjadi Islam yang Rahmatan lil alamiin. Bukan hanya sebagai followers, tapi sebagai agent of change.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah yaitu tingginya minat generasi milenial terhadap media digital yakni media sosial. Berdasarkan hal tersebut, maka rumusan masalah yang akan dikaji, yaitu “Strategi dakwah di era digital dalam upaya membangun peradaban baru”. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan studi literatur pada buku-buku, jurnal, website, dan penelitian lainnya yang berkaitan dengan judul yang akan dibahas. Dengan cara sumber dipilah-pilah kemudian direduksi data yang sesuai. Tujuan dari kajian ini adalah untuk menemukan hal-hal yang dapat menjadi motivasi generasi milenial untuk memanfaatkan media digital sebagai strategi dakwah yang menyenangkan. Hasil kajian ini diharapkan berguna untuk pengembangan ilmu dakwah dan juga bermanfaat untuk pembaca.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinjauan Umum Dakwah

Dakwah secara etimologi ialah berasal dari bahasa Arab yaitu da’a, yad’u, da’watan yang artinya menyeru, mengundang,atau mengajak. Darinya muncul kalimat,’....Sesungguhnya dakwah mereka meliputi orang-orang di belakangnya’. Maksudnya ialah meliputi, menjaga dan melindungi mereka. Mereka yang dimaksud ialah ahlusunnah bukan ahli bid’ah. Sedangkan secara terminologi Menurut Ibnu Taimiyah, “Dakwah ilallah ialah menyeru untuk beriman kepada Allah dan kepada apa yang dibawa oleh para Rasul-Nya.

Dalam firman-Nya Al-Qur’an Surah An-nahl ayat 125:

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk”.

Ada beberapa unsur dalam dakwah. Pertama, da’i adalah yang bergerak dibidang dakwah dan unsur yang sangat penting dalam pelaksanaan dakwah. Setiap orang merupakan dai’i, walaupun disampaiakan hanya satu ayat. Sebagaimana pesan Nabi dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Bukhori, yaitu Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Ta’ala ‘Anhu bahwa Nabi Shalallaahu ‘Alaihi Wassalam bersabda “Sampaikanlah kepadaku, walaupun satu ayat”. Kedua, mad’u atau mitra dakwah adalah objek dakwah bagi seorang da’i yang bersifat individual, kolektif, atau masyarakat umum. Ketiga, maddah atau materi dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan da'i kepada mad'u. Keempat, wailah atau materi dakwah adalah alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad'u. Kelima, thariqah atau metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan mengetahui metode dakwah, penyampaian dakwah dapat mengenai sasaran, dan dakwah dapat diterima oleh mad’u dengan mudah. Keenam, atsar atau efek dakwah adalah bagaimana umpan balik dari reaksi proses dakwah dengan wasilah dan thariqah tertentu.

Dampak positif dan negatif media sosial

Karena pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat membawa pengaruh kemajuan industri pada masyarakat dan perusahaan baik secara positif maupun negatif.  Berikut dampak positif dari pesatnya perkembangan teknologi : 1). Mampu mempersingkat Proses Berbagai informasi, 2). Pekerjaan menjadi lebih mudah efektif dan efisien, 3). Sistem pembelajaran dapat dilakukan secara online daripada tatap muka. Adapun dampak negatif yaitu 1). Manusia akan terus menerus menjadi ketergantungan pada gadget dan aplikasi,2). Anak kehilangan kemampuannya untuk berinteraksi dan menjadi terbiasa dengan kehidupan online, 3). Pornografi, perjudian, kecurangan, menonton perilaku kekerasan. Dari pertimbangan tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan perkembangan teknologi yang pesat dapat membuat hidup kita lebih mudah dan nyaman. Namun jika digunakan tanpa bijak, maka akan menimbulkan dampak negatif bagi pengguna. Bagaimana kita mampu menjadikan media sosial sebagai dakwah berada pada genggaman tangan kita. (I Gede Ratnaya, 2011) 

Perkembangan Media Sosial sebagai strategi dakwah

Menurut laporan terbaru We Are Social dan Hootsuite, jumlah pengguna media sosial di seluruh dunia mencapai 4,76 miliar pada Januari 2023. Angka ini setara 59,4% dari total populasi dunia saat ini. Adapun secara tren, jumlah pengguna media sosial di dunia terus meningkat dalam 10 tahun terakhir. Menurut laporan tersebut, jumlah pengguna media sosial di Indonesia mencapai 60,4% dari total populasi penduduk di tanah air pada Januari 2023. Perkembangan teknologi pada saat ini membawa arus kesegala bidang tidak terkecuali dalam perkembangan dakwah yang berdampak pada perubahan masyarakat. Perubahan masyarakat yang fenomenal tersebut, seharusnya diimbangi dengan adanya perubahan cara berdakwah yang dilakukan oleh para pendakwah. Dakwah tidak boleh jalan ditempat dan menggunakan cara-cara yang konvensional saja (ceramah). Dakwah harus dinamis, progresif, dan penuh inovasi. Para pendakwah perlu menciptakan kreasi-kreasi baru yang lebih membumi dan dapat membawa kemaslahatan umat. Strategi dakwah merupakan keharusan di era digital ini, sebagai upaya dalam menyongsong peradaban baru. Sebagai sebuah pendekatan yang dapat dilakukan diantaranya, Pertama, Mengemas Pesan Dakwah di Era Digital. Kedua, Digitalisasi dakwah melalui website. Ketiga, memaksimalkan video dakwah di era digital. Keempat, strategi dakwah dalam bentuk arikel, dan Kelima, dakwah dalam keluarga. (Ahmad Yafis Muhandis Al-Adillah, 2022)

 Kiat Sukses Dakwah di Era Digital

Pertama, optimalkan Semua Potensi dalam Berdakwah. Rasulullah SAW  bersabda: "Sesungguhnya  Allah mewajibkan Ihsan (sempurna) dalam segala hal." (HR Muslim). Artinya dalam konteks dakwah adalah harus benar-benar menguasai konten yg akan disampaikan, jangan hanya sekedar copas (copy-paste). Dari media tanpa pemahaman yang mendalam tentang masalah atau isu yang akan disampaikan. Kedua, Lakukan Studi Banding dari Banyak Sumber. Pendakwah di era digital hendaklah sering melakukan riset dari berbagai sumber, karena pendengar kita adalah majemuk, dan berasal dari berbagai latar belakang dan berbagai tingkat pendidikan yang berbeda-beda. Kita tidak perlu menyenangkan semua orang karena hal itu mustahil. Ketiga,  Hati-hati dengan Kepentingan Kelompok atau Golongan. Allah berfirman pada (Qs. Al Maidah: 8), artinya sebagai berikut. "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kalian menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah dan menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencian kalian terhadap suatu kaum, mendorong kalian untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Jauhi sikap ta'ashub (fanatik), baik dengan pemikiran, aliran, kelompok ataupun pendapat pribadi. Sebab dakwah yang santun dan inklusif akan lebih diterima oleh hati nurani, dibandingkan dakwah yang eksklusif dan penuh dengan caci-maki dan fanatisme kelompok.

Keempat, Perlunya Kerja Tim (Teamwork). Allah berfirman pada Qs. Al-Anfal Ayat 73, artinya sebagai berikut. “Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kita tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar”. Dalam dakwah di era digital, maka kita perlu mengoptimalkan kerja tim (teamwork), bukan single fighter atau one man show yang akan merepotkan dan menyulitkan diri sendiri. Kelima, Hindari Kepentingan Sesaat dalam Berdakwah. Allah berfirman pada (QS. Al Baqarah Ayat 200), artinya sebagai berikut.

 "Maka di antara manusia ada yang berdoa, 'Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,' dan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.". Hal yang paling menggoda pada dakwah di era digital adalah godaan dunia. Hal itu bisa tergambar dalam bentuk popularitas, yang sering mengakibatkan seorang Da'i menjadi tokoh selebritis yang menghalalkan segala cara demi meningkatnya followers atau subscribernya, dibanding membawa misi Sayyidina Muhammad SAW dalam berdakwah. Demikian beberapa hal yang perlu kita perhatikan dalam Dakwah di Era Milenial dan Digital ini semoga bermanfaat buat kita semua. (NF).

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa seiring dengan berjalannya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, metode dakwah dapat mengalami perubahan. Dimana pada generasi milenial para Da’i dituntun untuk memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah yang baru. Melihat banyaknya penduduk Indonesia gemar mengakses internet terutama media sosial yang mana dapat dijangkau dengan mudah dan cepat, tentunya menjadi peluang dan tantangan untuk para Da’i dalam menyampaikan dakwahnya melalu media digital ini. Dengan bijak memanfaatkan media digital akan membantu memanilisir dari pemikiran liberalisme, radikalisme, dan fundamentalisme. Untuk itu, para da’i harus fokus menarik perhatian generasi milenial agar pemanfaatan media sosial tidak hanya untuk ajang hiburan saja, namun dijadikan ajang berdakwah juga.


DAFTAR PUSTAKA

 

Al-Adillah, Ahmad, Yafis, Muhandis. 2020. Moderasi Dakwah Di Era Digital Dalam Upaya Membangun Peradaban Baru. https://tafaqquh.stdiid.id . Diakses pada : 20 Januari 2020.

Arisa Mela. 2022. Buku Sebagai Media dalam Berdakwah. https://Kompasiana.com/Buku-Sebagai-Medial-dalam-Berdakwah. Diakses pada : 21 september 2022.

Musaffa, Hadits tentang Dakwah beserta Penjelasannya Tahun 2023. (2023). https:// www. Kompasiana.com/musaffasad/hadits-tentang-dakwah-beserta-penjelasannya. (diakses pada : 20 mei 2023)

Mardiana, Reza. 2020. Omunida: Media Komunikasi dan Dakwah. 10 (2).pp.148-158; DOI: 10.35905/komunida.v7i2. http//ejurnal.ianpare.ac.id/index.php./komunida/index

Ratnaya, Gede,I. 2011. Dampak negatif perkembangan teknologi informatika dan komunikasi dan cara antisifasinya. Edisi Januari 2011. 8 (1). https://ejournal.undiksha.ac.id

Saputra Wahidin, Op, Cit. 2012. Pengantar Ilmu Dakwah. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012). Cet ke-2, hlm. 19.

Syaripudin, Ahmad dkk. 2021. Buku Ajar Metodologi Studi Islam. STIBA Makassar.

Wayan. 2007. Peranan Wanita dalam Pembangunan Berwawasan Gender.        Sudarta. (Bali, Fakultas Pertanian  Universitas Udayana).

Wikipedia. 2023. Islam Menurut Negara. https://id.wikipedia.org, diakses 5 November 2023. Islam-Menurut-Negara.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...