Tak harus pandai memainkan atau menyembunyikan rasa, biarkan lelah beradu dengan kuatnya kesabaran.
Tak perlu cerita yang panjang agar semuanya tahu tentang bagaimana kamu yang dulu ataupun saat ini, biarkan senyuman yang membayar segalanya.
Tentang mata yang tak mampu menahan pedihnya air mata, lalu bagaimana dengan hati yang kau cerita waktu itu?
Bahwasanya dia yang mampu melihat ketika mata menjadi buta,
Mendengar saat telinga menjadi tuli,
Bergerak saat kaki menjadi lumpuh,
Merangkul saat tangan enggan untuk menyapa,
Dan deraian air mata yang menjadikan bibir basah akhirnya mampu membentuk senyuman indah yang tak pernah terpikir sebelumnya.
Bagaimana mungkin?
Mungkin, jika saja hatimu selalu berprasangka baik terhadap pemilik dan pemegang seluruh hati manusia.
Hanya kepada-Nya aku, kamu dan yang lainnya berharap dan meminta pertolongan.
Mahasiswi STIBA Makassar angkatan 2018

🎀🎀🎀
BalasHapus💗💗💗💗
BalasHapus💕💕💕💕💕
BalasHapusMaa syaa Allaah Tulisannya, persis karakter penulisnya💖
BalasHapus🥺🥺🥺🥰🥰
BalasHapus🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍🤍😭
BalasHapus