Kehidupan Akan Terus Berputar
Wahai Jiwa...
Berdamailah dengan keadaan. Tak perlu kamu risau dengan setiap peristiwa yang Allah telah gariskan untukmu, mungkin sedih atau bahagia. Namun yakinlah dibalik keduanya tersimpan banyak hal yang mengukir senyum di bibirmu hingga kamu lupa dengan luka yang menancap di ruang hidupmu
Wahai Jiwa...
Tetaplah bersabar pada setiap kenangan di masa lalu yang sering menyapa bagaikan angin yang berhembus dengan iramanya. Tak masalah luka dan kesedihan menusuk, hingga tiba saatnya, Allah membuat hatinya berbalik mengingatmu dan lantas menyebutmu dalam doa-doa tulusnya, seraya berharap ampunan dari-Nya. Hingga tiba saatnya ia menyampaikan kepadamu, “Teman, maafkan aku di masa itu.” Demikianlah kekuasaan Allah yang Maha Membolak balikkan hati hamba-Nya.
Wahai Jiwa...
Kejadian pahit di masa lalu memanglah hal yang menyakitkan. Namun, jika tak ada luka maka kita tidak akan bisa mengikhlaskan. Luka di masa lalu adalah guru yang paling hebat. Darinya kita banyak mengambil hikmah; warna-warni yang semua bentuknya tersimpan dalam ruang kenangan.
Untuk setiap kesedihan yang pernah menyapa, yang datangnya tak mengenal waktu dan tempat. Aku ucapkan terima kasih karenamu aku lebih kuat menatap segalanya. Kamu pasti pernah terluka, pernah mengalami hal-hal yang menguji keimanan namun kamu malah memilih untuk tetap tersenyum menghadapi kenyataan. Berpura-pura menipu dunia, terlihat bahwa dirimu adalah manusia terbahagia, nyatanya kamu adalah manusia bertopeng yang menyembunyikan air mata. Karena kamu orang yang hebat, orang yang pandai menyembunyikan rasa, dan hebat karena tak pernah luput mengadukan segalanya di atas sajadah di penghujung malam yang gelap gulita.
Tersenyumlah, perlihatkan cahaya yang bersinar pada pipimu saat lukisan itu kamu tampakkan. Karena senyum memiliki segudang makna yang sulit untuk diterjemahkan dalam kamus kehidupan. Kamu hebat masih bisa berbagi kebahagiaan yang mungkin sebagian orang mengira kamu baik-baik saja. Kuatlah, untukmu Allah selalu punya waktu. Berhentilah berharap pada hamba-Nya. Karena sebagian hanya bersimpati dan tak pernah berempati.
Maka mulai sekarang, jadilah kuat dan tetaplah bersabar. Karena kehidupanmu akan terus berputar.
✏Penakhairah
Mahasiwi STIBA Makassar Angkatan 2019

Komentar
Posting Komentar