Langsung ke konten utama

Allah Tidak Akan Meninggalkanmu

Detik merangkak tanpa rupa

Pada dinding-dinding sunyi dan hampa

Gelap menanti dengan tenang

Untuk memeluk erat cahaya-cahaya yang jatuh


Doa-doa tak terucap lagi di bibir

Mata tak lagi basah karena guyuran air mata

Hati tak pernah lagi teriris pedih karena bayangan dosa

Semuanya telah sunyi

Hanyut dalam jiwa-jiwa lelap


Dalam tubuh kehidupan

Waktu terus berjalan tanpa henti

Dan kita terus merangkak mengejar kehampaan

Dengan fana yang hinggap dalam genggaman


Hingga terlalu terbawa suasana

Hingga lupa

Hingga buta

Hingga tuli


 Kemanakah sebenarnya arah tujuan?


Kita terkesiap dalam desir kenyataan

Membawa kita keluar dari fatamorgana

Membuka lebar mata dan pikiran

Membuka gembok yang mengunci hati dan pikiran


Betapa kita begitu renta

Betapa kita begitu rapuh

Ketika semilir takdir datang menyapa

Mengusap kerut di setiap sudut mata dan bibir

Yang melulu menyaksikan dan merapalkan dosa

Menusuk setiap sudut hati dan pikiran 

Yang melulu merajakan hawa nafsu dan angan semu


Namun Allah selalu baik hati

Membuka lebar pintu-Nya

Mengulur rahmat-Nya

Membentangkan silau jalan-Nya

Membujuk kembali ke arah-Nya

Untuk kita yang legam oleh noda


Saat semuanya nampak jelas 

Tak ada celah untuk mengelak

Hingga kita tertegun

Dan dalam kesunyian mengamini satu hal


"Allah tak pernah meninggalkanmu"



sashatiaraa_

Mahasiswi putri STIBA Makassar (angkatan 2019)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

  Dari Sudut Pandang Dia Kereta perjalanan akan segera berhenti di stasiun berikutnya, semakin dekat, semakin gelisah rasanya... Ada rasa sedih karena akan   berpisah dengan mereka, entah mengapa rasanya singkat, seakan perjalanan sangat cepat kulalui... Rasanya baru kemarin aku singgah di kereta perjalanan dakwah ini, rasanya baru kemarin aku ingin sekali turun di stasiun berikutnya, rasanya aku merasa asing dengan mereka, rasanya ada banyak rasa yang tercipta selama membersamai mereka, ternyata ada banyak hal baru yang kulalui bersama mereka, makan bersama, belajar bersama, jatuh dan bangun bersama... LPJA sebentar lagi, ingin rasanya membersamai lebih lama, namun ada hal lain yang harus kucapai di perjalanan ini, ada banyak amanah, namun harus memilih setelah banyak pertimbangan, pun kemarin sangat ingin menyudahi, terlebih partner sudah lebih dulu memilih berhenti dari perjalanan, namun ada beberapa orang yang akhirnya menjadi alasan bertahan di sini, diapun sebent...
 Manusia Hebat  For You ..... Teruntuk jiwa yang selalu kuat di tiap keadaan. Hi? Sudah bersyukur belum kamu untuk kemarin dan hari ini? Kamu baik-baik aja kan? Atau kamu bahkan sedang terluka? Sedang sedih? Bahkan lupa bersyukur? Dan sayang sama diri sendiri? Aku cuman mau bilang gini, semua ada takarannya masing-masing loh, kamu nggak mungkin bahagia selalu, dan juga tidak mungkin akan sedih terus. Anggap saja semua masalah itu bagian dari jalan kehidupan yang akan membuat kamu jadi dewasa. Kalau manusia yang lain tidak pernah bisa bikin kamu bahagia, jangan lupa kamu punya penciptamu ada Allah yang selalu bersamamu dan ada dirimu sendiri. Allah tidak akan pernah buat kamu kecewa, olehnya jangan terlalu berlarut dalam kesedihan, ya. Senyum yah, senyum yang lebar. Kalaupun kamu merasa capek wajar kok, tidak masalah, itu suatu hal yang wajar dialami oleh semua manusia. Katakan pada dirimu kamu itu sempurna, ciptakan bahagiamu jangan tunggu dan berharap dari orang lai...
  Ibu Tak Perlu Sayap untuk Menjadi Malaikat (Kaderia) Ibu, setiap kali aku bercerita tentangmu, air mataku tak mampu kubendung. Ia jatuh begitu saja, tanpa aba-aba, saat aku mengenang segala kerja kerasmu, rasa sakitmu, dan perjuanganmu demi anak-anakmu. Ibu, aku menulis ini bukan karena aku sedih tapi karena aku sangat bangga memiliki sosok sepertimu, mungkin dunia tak tahu betapa hebatnya dirimu dalam mengusahakan segalanya demi kebahagiaanku. Hai, teman-teman... Izinkan aku bercerita sedikit tentang malaikat tanpa sayap yang kumiliki. Dia bukan wanita karier, bukan pula pejabat, ia adalah ibu rumah tangga biasa yang luar biasa. Ketangguhannya tak bisa diukur hanya dari status atau jabatan, melainkan dari kasih sayang dan pengorbanan yang tak ternilai. Setiap pagi, ia memulai harinya lebih awal dari siapa pun di rumah. Sarapan disiapkan dengan telaten, memastikan keluarganya memulai hari dengan penuh energi. Begitu anak-anaknya melangkah ke sekolah, ia tak lantas beris...