Agustus 2016, tepat pertama kali kuukir lembaran baru dalam episode hidupku, menjadi bagian dari thaalibaat al-'ilm di STIBA Makassar. Aku sebagai maba yang hanya ikut-ikutan mendaftar dan akhirnya lulus di kampus yang sama sekali asing di telingaku itu. Aku yang masuk STIBA dengan modal "yang penting kuliah" saja.
3 semester berlalu, ternyata program studi yang kulalui di
sana adalah Perbandingan Mazhab. Bukan jurusan Bahasa Arab. Dan Itu baru
kutahu.
Waktu berlalu begitu cepat, perjuangan dan pengorbanan untuk
bertahan di sakan, tangis ingin berhenti dari kuliah, mencoba kuat menyambut
sakit yang hampir tiap bulan kumat. Tapi
saat ini itu semua hanyalah nostalgia belaka.
Jadwal ujian komprehensif dan skripsi semakin dekat, dengan doa dan usaha yang tidak
maksimal akhirnya bisa berjalan dengan lancar, semuanya Allah mudahkan.
Meskipun dalam dua pekan menikmati masa-masa itu, dua kali pula tangan ini harus
dimasukkan cairan infus.
Sampai akhirnya...
Hari ini 01 Juli 2020.
Gelar alumni ku sandang. Saat nilai dibacakan, haru itu
memang berhak meneteskan butirannya.
Puas, bangga menjadi bagian dari STIBA Makassar. Sekalipun
ada sedihnya, terpaksa meninggalkan untuk perjuangan yang lebih nyata dan
sungguhan.
Teruntuk kedua orang
tuaku, syukran jazaakumaallahu khairan untuk segala cinta dan pengorbanan, yang selalu memahami keadaanku,
tidak pernah memaksa dan meminta lebih untuk menjadi yang terbaik dalam urutan
angka.
Sebagai anak pertama yang menyandang gelar sarjana, memiliki
kebahagiaan tersendiri. Terlebih lagi, kedua adikku akan menyusulku insyaaAllah. Semoga Allah
men-tsabat-kan keduanya di jalan para penuntut ilmu syar'i.
Terakhir sebagai ungkapan terimakasih sebesar-besarnya
kepada seluruh asatidz dan ustadzat yang senantiasa ikhlas dalam mendidik,
membina dan mengajari. Begitupula para pengelola yang ikhlas mengatur dan
mengurus seluruh tahapan-tahapan
akademik untuk melahirkan nama-nama
alumni.
Akhir kisah, teman-teman seperjuanganku marilah tetap
seukhuwah sejannah, saling merangkul, menopang dan menasehati dalam kebaikan
agar bisa mempersembahkan yang terbaik untuk ummat.
Syukran Jazaakumullahu khairal jazaa'... Hanya do'alah
balasan termewah yang mampuku berikan.. Semoga Allah kembali mengumpulkan kita
bersama para ulama dan du'aat di surga kelak.
Maros
Di tengah cerita Pandemi Covid-19
Muqnita,
Mahasiswi STIBA
Putri Makassar (angkatan 2016)

maasyaAllah
BalasHapusmasyaa Allah
BalasHapus