Awal mula seorang hamba diciptakan telah ditetapkan empat perkara baginya; rezeki, ajal, amal dan celaka atau bahagianya. Untuk itu jiwa akan tenang dengan mempercayai semua kebaikan yang Allah titipkan, sebagai kesyukuran kepada-Nya sudah sepantasnya kehidupan di dunia ini ditanami dengan benih-benih kebaikan. Tidak dinafikan adanya ikhtiar dan tawakal di dunia ini ialah suatu proses untuk memperoleh apa yang telah dituliskan bagi seorang hamba juga untuk meraih pahala di sisi-Nya. Keberadaan ikhtiar dan tawakal pula yang menjadi penyebab cintanya Sang Khaliq kepada hamba-Nya “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.” (QS. Ali Imran: 159). Bukankah salah satu tujuan hidup ini hanya untuk mengantarkan cinta dan rida Allah? Jika iya maka berproseslah, tumbuhlah hingga ujung kehidupan di dunia ini, hingga letih, lelah perjalanan tak terasa lagi karena terbayar rida dan cinta dari-Nya. Tak dipungkir...