Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Rencana Allah yang Indah

Rencana Allah yang Indah   Kelasku yang terletak di lantai 2 gedung sekolah begitu riuh. Tepat di barisan belakang aku duduk. Pikiranku berkelana, ke mana kaki akan melangkah setelah kelulusan? Mengingat saat itu tahun terakhir aku di bangku SMA. Teman-teman sekelasku tak perlu diragukan lagi, deretan nama-nama kampus terkenal di Kota Makassar sudah sering disebut. Bahkan beberapa di antara mereka sudah mengikuti les tambahan di luar jam sekolah sebagai persiapan masuk kampus. Jika ada pertanyaan-pertanyaan seputar kuliah, aku kadang memilih diam. Tak jarang teman-teman kelasku mengatakan, “Ah, kalau kamu sudah jelas masuk STIBA”. Kalimat itu sudah sering aku dengarkan dari teman-teman sekelasku. Mungkin karena aku salah satu dari 3 siswi yang bercadar di kelasku, entahlah.  Tapi setiap kali itu pula hati dan lisanku menolak keras. Aku benar-benar tidak ingin melanjutkan studi di kampus STIBA. Tidak mau dan tidak ingin. Dalam pikiranku, “Ah, kampus biasa”. Aku sangat ingin sep...

Saling Merangkul

  Saling Merangkul  Cara mengukur atau menghitung nilai seorang teman yang baik adalah ketika kita dalam kondisi sulit. Teman yang selalu mendukung dan menyemangati itu tak terbilang nilai dan harganya.  Di dunia kita bisa menikmati kemewahan yang ada atau membanggakan prestasi yang didapatkan. Dunia tidak meninggalkan kita, sebaliknya kita yang akan meninggalkannya. Perlu dipahami bahwa berteman dengan orang-orang yang baik hatinya lebih menguntungkan dibanding dengan berteman dengan dunia dan seluruh kekayaannya.  Karena kekayaan hakiki terletak di hati, di mana dunia akan lupa siapa yang berperan setelah raga menyatu dengan tanah, adapun mereka yang baik hatinya, setia, dan taat kepada Allah akan mengenang kita dengan doa-doa yang tulus dalam larutnya malam yang begitu panjang tanpa letih sedikitpun. Hanya saja, mereka yang di maksud dengan teman terbaik, kehadirannya cukup sedikit di muka bumi ini.  Semoga Allah senantiasa memberikan kita taufik, hidayah, da...

Rasa

  Rasa Tak harus pandai memainkan atau menyembunyikan rasa, biarkan lelah beradu dengan kuatnya kesabaran.  Tak perlu cerita yang panjang agar semuanya tahu tentang bagaimana kamu yang dulu ataupun saat ini, biarkan senyuman yang membayar segalanya.  Tentang mata yang tak mampu menahan pedihnya air mata, lalu bagaimana dengan hati yang kau cerita waktu itu?  Bahwasanya dia yang mampu melihat ketika mata menjadi buta,  Mendengar saat telinga menjadi tuli,  Bergerak saat kaki menjadi lumpuh,  Merangkul saat tangan enggan untuk menyapa,  Dan deraian air mata yang menjadikan bibir basah akhirnya mampu membentuk senyuman indah yang tak pernah terpikir sebelumnya. Bagaimana mungkin?  Mungkin, jika saja hatimu selalu berprasangka baik terhadap pemilik dan pemegang seluruh hati manusia.  Hanya kepada-Nya aku, kamu dan yang lainnya berharap dan meminta pertolongan. Mahasiswi STIBA Makassar angkatan 2018

Aku dan Superhero

 Aku dan superhero Malam yang gelap memberikan rahasianya pada keheningan yang menyapa ketika itu. Dalam hitamnya ia menyembunyikan rahasia, dengannya aku tahu bahwa di balik hitam pekat itu ada seseorang yang berusaha keluar dari masa lalu, berdamai dengan hati dan menyemangati diri sendiri untuk lebih baik. Malam yang memberikan kabarnya bahwa ada sesorang yang berusaha menyimpulkan senyumnya untuk semua ujian yang ia lalui. Ragu yang menghampiri, jiwa yang sedih untuk sebuah perdamain dari orang-orang yang menjauhinya. Masa lalu yang cukup indah saat di mana mereka memberikan senyum terbaiknya ketika berjumpa, namun kini seakan dunia terbalik. Singkatnya diri ini dijauhi hanya dengan satu alasan yang tak mendasar hanya karena perbedaan hidup saat hidayah itu menyapa. Seketika relung jiwa terasa damai namun pada nyatanya dunia dan seisinya seakan menolak. Bahagia? iya benar. Di sisi lain jiwa dan raga ini sangatlah bahagia dengan ketenangan hati itu. Namun penolakan mereka yang s...