Tubuhku berhenti di depan deretan antrean kamar mandi. Begitu ramai hingga tak bisa ku hitung ada berapa jumlah mereka. Menunggu adalah hal yang membosankan pagi ini, begitu banyak tugas serta hafalan yang menanti. Kuputuskan untuk kembali ke kamar yang jaraknya dekat. Setelah itu, langkahku menuju lantai dasar, lagi–lagi hal yang membuatku lelah melihatnya “mengantre” tak apa, pikirku tapi tak ada tanda–tanda lauk segera datang dan itu membuatku kembali. Antrean semakin panjang dan ada di setiap sudut asrama. Aku terduduk di ranjang kamarku memikirkan hal yang tak seharusnya “kenapa Aku bisa di sini?” hatiku bertanya. Tak penting bahkan tidak perlu dipikir, karena jawabannya adalah takdir. T eringat masa SBMPTN 1 tahun lalu, bercampur baur dengan orang awam tanpa tahu masa depanku. Jurusan Sastra Indonesia adalah hal yang sudah kudambakan sejak sekolah menengah, ingin jadi penulis kataku, jika mereka bertanya apa cita – citaku. Tapi saat ini Aku sudah menulis tak hanya untuk dir...